LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Semua pihak diminta “keroyok” ramai-ramai membangun pariwisata Indonesia, termasuk di Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT. Untuk itu hilangkan ego sektoral.
Demikian kata Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Ad Interim pada press conference bertempat di Golo Mori Konvention Centre, Mabar, NTT baru-baru ini.
Kehadiran Menteri Erick untuk menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) lintas Kementerian/Kelembagaan terkait 5 DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) pariwisata berkualitas sebagai pilar pembangunan nasional yng Inklusif dan berkelanjutan.
Hadir dalam Rakornas tersebut yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, sejumlah Wakil Menteri, Bupati Mabar Edistasius Endi, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores Shana Fatina dan lain-lain.
Menurut Menteri Erick, status Golo Mori sekarang adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bersifat menyeluruh, menyeluruh wilayah itu, Golo Mori.
Sehubungan membangun Golo Mori khususnya mesti kolaborasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, investor, masyarakat. Tidak sendiri- sendiri membangun. Bangun bersama-sama, ramai-ramai, saling koordinasi, dan hilangkan ego sektoral.
Diharapkan komitmen ke depannya sektoral Pariwisata menjadi penopang ekonomi negara, bangsa, masyarakat. Selama ini pertambangan jadi yang pertama penopang ekonomi negara. Pariwisata yang selama masih kedua atau ketiga, ke depannya mesti menjadi yang pertama.
Indonesia, termasuk Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat memiliki potensi pariwisata alam, budaya, UMKM dan termasuk kulinering.
Di Amerika Serikat, Cina dan beberapa negara lain, pariwisata telah menjadi andalan perekonomian. Ini menjadi komitmen bersama semua pihak untuk ke depan, pariwisata mesti dibangun bermutu, berkelanjutan, inklusif, dan kolaboratif. Lingkungan juga harus diperhatikan, dilestatikan.
“Membangun itu harus ada niat baik bersama, hilangkan ego sektoral,” kata Erick Thohir yang juga Menteri BUMN dan Ketua PSSI itu.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Sandiaga Salahuddin Uno di antaranya mengatakan, terkait pariwisata mesti perbanyakan event dunia di Indonesia tidak terkecuali di Labuan Bajo.
Wisata religi juga harus dioptimalkan, seperti terkait Candi Borobudur di Jawa Tengah, karena 40 persen penduduk Asia Tenggara pemeluk agama Buddha.
Bandara internasional juga mesti diperbanyak, termasuk Bandara Komodo Labuan Bajo. Ini soal koneksitas. Tahun 2030, Indonesia diharapkan masuk negara ekonomi hijau untuk menuju Indonesia emas 2045, katanya.
Seperti dilansir media ini sebelumnya, Golo Mori perlu dibangun hotel dan dermaga demi peningkatan kunjungan turis ke Labuan Bajo. *
Penulis: Andre Durung I Editor: Wentho Eliando