Di Manggarai Barat, Banyak Pengangguran Berijasa

- Jurnalis

Selasa, 5 Desember 2023 - 18:38 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, ditengarai banyak penggangguran berijasa. Di antaranya karena terkendala Sumber Daya Manusia (SDM), keterbatasan keahlian khusus, skill/keterampilan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UMKM Mabar, Theresia P. Asmon mengungkapkan itu menanggapi Florespos.net di Labuan Bajo pada Selasa (5/12/2023).

Dia dimintai tanggapan terkait kabar bahwa banyak warga Mabar pergi bekerja di luar daerah itu karena berbagai hal.

Di antaranya karena kesulitan lapangan kerja, gali got jalan di kota Labuan Bajo lebih banyak pakai alat berat, tak lagi pakai tenaga manusia.

Usaha sektor pertanian juga kesulitan karena kemarau panjang akibat El Nino belakangan, sementara kebutuhan hidup sangat tinggi. Sehingga pilih rantau.

Baca Juga :  Manggarai Dapat Dua Penghargaan Nasional dari Kemendikbud dan Ristek RI

“Semua itu betul. Ini juga hasil diskusi kita selama ini. Ini PR (Pekerjaan Rumah) kita semua,” ungkap Kadis Asmon.

Menurutnya, pengangguran di Mabar belakangan tak hanya yang tidak punya ijasah, yang berijasa juga banyak yang menganggur, entah berijasa SD, SMP, pun SMA, bahkan yang berijasa sarjana sekalipun. Belakangan banyak pengangguran yang berijasa di Mabar, kata Kadis Asmon.

Lebih jauh diungkapkan, di sektor pertanian, ditengarai tak sedikit generasi muda Mabar kurang tertarik bekerja di sektor ini, padahal Mabar potensi besar di sektor agraria/agraris.

Baca Juga :  Pemkab Mabar Tetap Membayar Tambahan Penghasilan Pegawai

Kemudian, skill warga Mabar juga terbatas, di sisi lain, skill atau ketrampilan khusus justru yang dibutuhkan di era ini.

Labuan Bajo sebagai kawasan industri pariwisata/perhotelan misalnya, keterampilan khusus sangat dibutuhkan. Sementara tenaga kerja kita terkesan seperti kalah di situ. Begitu pun di sektor lain, keterampilan khusus sangat dibutuhkan dalam hal lapangan pekerjaan.

Terkait ini, rupanya ini harus diselesaikan dari hulu, dan mesti melibatkan semua stake holder.

“Ini PR (pekerjaan rumah) besar semua pihak, tidak terkecuali Pemkab Mabar, kata Kadis Asmon. *

Penulis: Andre Durung I Editor: Wentho Eliando

Berita Terkait

Baptis 3 orang di Malam Paskah, Jumlah Pengikut Kristus Paroki Onekore Terus Bertambah
Pater Thias Ajak Umat Onekore Refleksikan Perannya dalam Penyaliban Yesus
Oktavianus Tiza, Wasit Futsal NTT yang Dipanggil PSSI Persiapan Pro Futsal League 2025
Lima Ribuan Umat Paroki Onekore Hadiri Misa Kamis Putih
Perkokoh Toleransi di Mimbar Pengimbasan Metode GASING SMPN Reok Raya
Penjualan Tiket Angkutan Lebaran di Pelni Kacab Ende 3 Ribu Lebih, Masih Banyak yang Beli di Loket
Dorong Pemkab Manggarai Barat Tindak Tegas Investor Yang Langgar Aturan Investasi
Mebeler SMPN 3 Satap Tonggurambang Dipasang Kembali Setelah Tunggakan Lunas
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 22:38 WITA

Baptis 3 orang di Malam Paskah, Jumlah Pengikut Kristus Paroki Onekore Terus Bertambah

Jumat, 18 April 2025 - 23:18 WITA

Pater Thias Ajak Umat Onekore Refleksikan Perannya dalam Penyaliban Yesus

Jumat, 18 April 2025 - 17:21 WITA

Oktavianus Tiza, Wasit Futsal NTT yang Dipanggil PSSI Persiapan Pro Futsal League 2025

Jumat, 18 April 2025 - 10:03 WITA

Lima Ribuan Umat Paroki Onekore Hadiri Misa Kamis Putih

Kamis, 17 April 2025 - 19:56 WITA

Perkokoh Toleransi di Mimbar Pengimbasan Metode GASING SMPN Reok Raya

Berita Terbaru

Upacara pembasuhan kaki pada Misa Kamis Putih di Gereja Santo Yosef Onekore, Kamis (17/4/2025).

Nusa Bunga

Lima Ribuan Umat Paroki Onekore Hadiri Misa Kamis Putih

Jumat, 18 Apr 2025 - 10:03 WITA