BAJAWA, FLORESPOS.net – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ngada, Johni Wou Dopo kepada Florespos.net, Jumat (1/12/2023) mengatakan, sesuai dengan tema Hari Bakti PUPR tahun 2023 yang jatuh setiap tanggal 3 Desember dan tahun 2023 mengusung tema 78 Tahun PUPR, Sigap Membangun Negeri, maka selain melaksanakan kegiatan pembangunan sesuai dengan tupoksi PUPR pihaknya juga fokus membangun infrastruktur jalan menuju daerah terisolir.
Johni Dopo yang terkenal pekerja keras ini mengatakan, beberapa daerah terisolasi dan belum terjangkau jalan yang baik di Kabupaten Ngada menjadi fokus perhatiannya.
Kado menuju Hari Bakti PUPR, beberapa waktu lalu membuka isolasi jalan dari Waemokel menuju Lopijo di Kecamatan Aimere.
Jalur yang selama ini tidak pernah dibuka, namun dua minggu lalu telah tembus sehingga masyarakat dari Aimere ke Lopijo ataupun sebaliknya minimal bisa menggunakan kendaraan roda dua.
Jalur lainnya adalah di Kecamatan Riung Barat yakni Mok menuju Warunembu sehingga masyarakat dari Lindi, Benteng Tawa yang selama ini menuju Marunggela pusat Kecamatan Riung Barat tidak perlu berjalan 80 sampai 90 km karena harus melewati Kecamatan Bajawa Utara, Soa dan Wolomeze dan membutuhkan waktu tempuh 3 jam maka dengan pembukaan jalur tersebut membutuhkan waktu 30 menit.
Pihaknya juga sedang berjuang membuka jalur Ngoranale di Kecamatan Bajawa ke Watukapu, Kecamatan Bajawa Utara, Bela menuju Inerie yang saat ini sedang mengurus izin pinjam pakai kawasan hutan sehingga dapat mempercepat akses orang dan barang menuju lokasi.
Menurut mantan pemain dan pelatih PSN Ngada ini, kondisi keuangan pemerintah pasca covid 19 sungguh sangat terbatas.
Selama 2 tahun terakhir, banyak hal yang mau dilakukan namun terkendala anggaran sehingga banyak target yang belum terpenuhi.
Adanya refokusing dan rasionalisasi anggaran, maka jalan keluar yang dilakukan adalah mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Tahun 2022 hingga awal 2023 pihaknya membuka jalan sepanjang 100 KM lebih dan sampai saat ini beberapa alat berat milik PUPR masih berada di desa di mana alat milik pemerintah dan pihak swasta yang dimanfaatkan secara sukarela dan bahan bakar disiapkan desa.
Kiat-kiat yang sama akan dilakukan pada tahun-tahun ke depan dengan menggandeng rekanan yang mempunyai alat berat, namun belum digunakan dikolaborasikan untuk membantu masyarakat.
Hal yang juga menjadi prioritas adalah pembukaan jalan usaha tani terutama menuju kantong-kantong produksi.*
Penulis: Wim de Rozari/Editor: Anton Harus