Banyak Guru TKK di Manggarai Masih Berijazah SMA

- Jurnalis

Jumat, 1 Desember 2023 - 15:51 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RUTENG, FLORESPOS.net-Sesuai dengan regulasi yang namanya guru, termasuk di tingkat TKK harus berijazah sarjana.

Hal itu yang menjadi soal di Manggarai, NTT karena masih guru TKK yang masih berijazah SMA atau belum berpendidikan sarjana.

Ketika berbicara pada pembukan Bimtek bagi guru TKK yang diadakan IGTKI-PGRI Manggarai di TKK Maria  Christina Brando Ruteng, Jumat (1/12/2023), Kadis Pendidikan Manggarai, Frans Gero mengatakan, kualifikasi guru TKK jelas ketentuannya.

“Harus berijazah S1. Kalau tidak, maka pasti berpengaruh pada penilaian pendidikan di daerah ini juga,” katanya.

Baca Juga :  Pekerja Perumda Tirta Komodo Manggarai Dapat Terapi Psikologis dari Yayasan Mariamoe Peduli

Fakta bahwa banyak guru TKK masih berkualifikasi SMA atau SMK. Data yang ada, masih, 120-an guru.

Bagaimana mengurus guru yang berijazah sekolah menengah atas itu. Pemerintah pasti tidak menutup mata.

Pemerintah telah menyiapkan program pendidikan lanjut dan gratis. Karena itu, silahkan para guru mengambil kesempatan pendidikan lanjut itu.

Untuk itu, pemerintah telah berkomunikasi dengan Universitas Terbuka untuk melaksanakan program itu bagi para guru.

Baca Juga :  Luar Biasa, Siswa SMPN 4 Langke Rembong, Pentas Drama Dokumenter Belasan Ritus Adat Manggarai

Programnya itu bisa diambil karena  banyak kemudahan teknologi digital sekarang ini. Programnya bisa diambil secara online.

Sedangkan Ketua PGRI Manggarai, Yohanes Don Bosko mengatakan, tuntutan kualitas guru juga adalah melek teknologi digital. Karena itu, para guru TKK harus familiar dalam bermedia digital dalam pembelajaran.

“Dengan itu, kalau kuliah secara online, tidak ada masalah. Saya minta para guru TKK agar melek teknologi digital,” katanya. *

Penulis: Christo Lawudin I Editor: Wentho Eliando

Berita Terkait

Inovasi Smart Traditional Tourism Village untuk Peningkatan Daya Saing Desa Wisata
Upaya Konservasi Elang Flores di Bentang Alam Mbeliling
HPN 2025, PWMB 2 Hari Berjibaku dengan Cuaca Ekstrim di Warloka Manggarai Barat
Cerita Nelayan Pesisir Solor Selatan Adaptasi Perubahan Iklim
Hujan Disertai Angin Kencang, Rumah Warga Manggarai Timur Roboh Tertimpa Pohon Kemiri
SMK Cinta Damai Borong Bersih Sampah di Obyek Wisata Cepi Watu
BRI Ende Berikan 29 Unit Hadiah, Nasabah dari Ndorurea Raih Grand Prize
Setelah Putusan Dismissal MK, Bupati Edi Pastikan Pelantikan 20 Februari di Jakarta
Berita ini 36 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 9 Februari 2025 - 21:23 WITA

Inovasi Smart Traditional Tourism Village untuk Peningkatan Daya Saing Desa Wisata

Minggu, 9 Februari 2025 - 20:26 WITA

Upaya Konservasi Elang Flores di Bentang Alam Mbeliling

Minggu, 9 Februari 2025 - 19:19 WITA

HPN 2025, PWMB 2 Hari Berjibaku dengan Cuaca Ekstrim di Warloka Manggarai Barat

Sabtu, 8 Februari 2025 - 21:28 WITA

Cerita Nelayan Pesisir Solor Selatan Adaptasi Perubahan Iklim

Sabtu, 8 Februari 2025 - 16:39 WITA

Hujan Disertai Angin Kencang, Rumah Warga Manggarai Timur Roboh Tertimpa Pohon Kemiri

Berita Terbaru

Upaya Konservasi Elang Flores di Bentang Alam Mbeliling. (FOTO: DOK.ROBERT PERKASA)

Nusa Bunga

Upaya Konservasi Elang Flores di Bentang Alam Mbeliling

Minggu, 9 Feb 2025 - 20:26 WITA