Oleh: RD. Donnie Migo
Rabu, 29 November 2023
(Rabu Pekan Biasa ke XXXIII)
Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus,
Pada hari ini kita mendengarkan injil Lukas (21:12-19) yang mengajarkan kepada kita agar dapat menjadi saksi-saksi iman.
Lukas mengambarkan akan ada kesempatan bagi para rasul untuk menderita; dikejar-kejar, ditangkap dan dianiaya.
Momen itu memang sulit tetapi Tuhan Yesus menegaskan bahwa itulah akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk bersaksi (Lukas 21:14).
Atas keberanian kita mengambil bagian dalam penderitaan dan salib itu, maka Tuhan Yesus memberikan kita garansi keselamatan, di mana Dia sendiri yang akan memberikan kata-kata hikmat dan membela kita sehingga kita menjadi tak terbantahkan. Tuhan Yesus pula akan menyediakan bagi kita rahmat kehidupan abadi.
Kesempatan untuk bersaksi tidak lain merupakan kondisi di mana Tuhan mengundang kita untuk menyangkal diri, memikul salib dan mengikutiNya.
Memang tidak mudah untuk dijalani, tetapi dengan iman yang kuat dan cinta pada Kristus, maka kesempatan ini akan menjadi saat suci di mana kita menjadi lebih dekat dengan Kristus.
Dalam bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6,13-14,16-17, 23-28) menyebutkan bagaimana Daniel memberikan kesaksian melalui kemampuannya untuk menafsir mimpi Raja Belsyazar.
Kesaksian Daniel merupakan kesempatan untuk memperingati orang-orang yang menodai barang-barang suci dari Bait Allah. Mereka itu akan mendapatkan diri mereka kehilangan kuasa, sangat ringan ketika ditimbang dan akan tercerai-berai.
Melalui pewartaaannya, Daniel mengembalikan kesucian perkakas-perkakas Bait Allah. Peringatan yang disampaikan oleh Daniel, bukan hanya ditujukkan kepada raja, melainkan kepada semua orang yang menodai sarana-sarana rohani.
Dari kedua bacaan ini, kita dapat merenungkan bahwa apakah kita menyadari kesempatan-kesempatan kita untuk bersaksi?
Kesempatan ini merupakan saat yang tepat untuk bersaksi sehingga semakin banyak orang dapat bertumbuh dalam imannya.
Marilah kita memanfaatkan kesempatan kita untuk bersaksi demi mengambil bagian dalam identitas kita sebagai murid Tuhan. *
RD. Donnie Migo, Imam Keuskupan Maumere, Mahasiswa Global Programs (Missouri School of Journalism) pada University of Missouri, USA