ENDE, FLORESPOS.net-Warga Kota Ende dan sekitarnya digegerkan dengan penemuan mayat tanpa identitas di Woloere, Pantai Tangga Alam, Desa Wolotopo, Kecamatan Ndona, Selasa (28/11/2023) siang.
Mayat tanpa identitas dan berjenis kelamin laki-laki itu mengenakan baju hitam dan celana pendek warna hitam pertama kali dilihat warga terseret arus dan terapung sekitar seratus meter dari bibir pantai.
Warga kemudian menginformasikan kepada pihak kepolisian dari Polsek Ndona dan melakukan evakuasi ke ruang jenazah RSUD Ende.
Kapolsek Ndona, Ipda I Gede Wisna kepada wartawan di RSUD Ende mengatakan mayat tersebut pertama kali dilihat oleh warga yang berada di pinggir pantai.
“Kami dapat informasi dari masyarakat dan langsung turun ke lokasi melakukan evakuasi dari laut kemudian dilanjutkan ke rumah sakit Ende,” katanya.
Kapolsek Ndona mengatakan setelah dilakukan olah TKP tidak diketahui identitasnya. Kondisi mayat itu saat ditemukan mengenakan baju hitam, celana hitam pendek dan ada gelang warna putih di tangan kiri.
Kondisi mayat saat ditemukan rambut sudah terlepas, wajah tidak dikenali secara pasti karena sudah luka- luka dan masih ada darah yang keluar dari luka di bagian dahi.
Pihak Kepolisian kemudian mengevakuasi mayat ke ruang jenazah RSUD Ende sambil menunggu informasi identitas dari keluarga yang menyampaikan informasi ada anggotanya hilang.
Kapolsek Ndona mengatakan jika ada warga yang anggota keluarganya hilang maka bisa memberikan informasi kepada pihak kepolisian.
Berdasarkan hasil kordinasi dengan pihak ruangan jenazah RSUD Ende memberikan waktu 2 ×24 jam. Jika tidak ada keluarga yang datang maka akan dimakamkan oleh pemerintah.
Pihaknya terus mencari dan menyebarkan informasi terkait untuk mendapatkan identitas.
Camat Ndona, Yovan Pasa mengatakan hingga saat ini tidak mendapatkan informasi terkait warga Ndona yang hilang sehingga pihaknya memastikan mayat tersebut bukan warganya.
Jika selama 2 × 24 jam sesuai waktu yang diberikan oleh pihak RSUD Ende maka pemerintah akan melakukan pemakaman sesuai dengan aturan.
“Kita akan lakukan pemakaman sesuai dengan aturan jika hingga waktu yang diberikan belum ada informasi terkait identitas,” katanya. *
Penulis: Willy Aran I Editor: Wentho Eliando