ENDE, FLORESPOS.net-Prosesi wisuda sarjana baru lembaga pendidikan tinggi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) St Ursula Ende, Kamis (23/11/2023) sore meninggalkan cerita unik.
Salah seorang wisudawati datang di prosesi wisuda menggunakan kursi roda dan menempati barisan depan dan terpisah dari para wisudawan.
Dia juga menjadi wisudawati terakhir yang dipindahkan kucirnya oleh Ketua STPM St Ursula, Yulita Eme.
Dia adalah Maria Dewi Keban yang akrab disapa Dewi, kelahiran Riung, Kabupaten Ngada, NTT, 24 Agustus 1999 lalu.
Usai prosesi wisuda, Dewi yang sudah meraih gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.Ip) di STPM St Ursula itu mengatakan meskipun dengan kondisi keterbatasan tetapi ia percaya diri, bangga dan terharu atas gelar yang diraihnya.
Dewi mengaku ia tidak patah semangat dengan kondisi keterbatasan seperti ini. Ia percaya diri dan tetap semangat untuk kuliah dan menghargai pengorbanan orangtuanya.
“Saya tidak malu dan tetap semangat untuk kuliah karena orangtua sudah capek kerja untuk sekolahkan saya dan hari mereka datang menemani saat wisuda,” katanya.
Gadis berdarah Solor, Flores Timur dan Riung ini menceritakan kondisi ini ia alami saat semester tiga. Saat itu dirinya sakit dan tidak bisa berjalan lagi.
“Dulu saat SMP saya jatuh dan reaksinya baru saya rasakan saat semester tiga, saya merasa sakit dan tidak bisa jalan sendiri,” katanya.
Saat sakit dan dengan kondisi keterbatasan seperti ini ia tidak berpikir untuk berhenti kuliah dan kembali ke orangtua.
Ia tetap bertahan di Ende, tinggal di kos- kosan untuk melanjutkan kuliah. Alasannya karena ia ingin meraih mimpinya menjadi seorang sarjana.
“Saya tidak pernah pikir untuk pulang, saya berjuang melawan sakit dan kondisi ini dan tetap kuliah karena orangtua sudah kasih kesempatan sekolah,” katanya.
Dewi menceritakan sejak semester tiga dirinya ke kampus dan ke ruang kuliah dibantu oleh teman- teman kelasnya.
“Saya dari kos dengan ojek sampai di kampus sudah ditunggu teman- teman. Mereka bantu saya jalan ke kelas,” katanya.
Dewi juga mengatakan teman- temannya menerima dan memahami keterbatasannya sehingga kurang lebih tiga tahun dilaluinya dengan baik.
Dengan kondisi keterbatasan itu Dewi Keban tetap berjuang menyelesaikan pendidikannya hingga meraih gelar Sarajana Ilmu Pemerintahan. Ia tetap ingin untuk bekerja untuk meraih mimpinya menjadi orang sukses.
Ia berterimakasih kepada orangtua yang telah memberikan kepercayaan dan mendukungnya hingga wisuda. Dewi juga menyampaikan terima kasih kepada teman- temannya, civitas akademik STPM St Ursula yang telah mendukungnya. *
Penulis: Willy Aran I Editor: Wentho Eliando