ENDE, FLORESPOS.net-Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) St Ursula kembali mewisuda dan melepaskan 256 sarjana baru ke masyarakat di Aula Graha Ristela Ende, Kamis (23/11/2023) sore.
Sarjana baru yang diwisuda dari dua program studi yaitu 113 sarjana dari program studi Sosiatri dan 143 sarjana baru program studi Ilmu Pemerintahan.
Prosesi wisuda itu dihadiri oleh perwakilan dari LLDIKTI wilayah XV Kupang, Forkopimda Ende dan tamu undangan.
Ketua Pusat Yayasan Pendidikan Ursula Indonesia, Sr. Ferdinanda OSU hadir langsung pada prosesi wisuda tahun ini dan memberikan motivasi kepada ratusan sarjana baru.
Pada momen wisuda tahun ada pemandangan yang menarik karena salah seoarang wisudawati atas nama Maria Devina Keban dari prodi Ilmu Pemerintahan mengikuti wisuda dengan menggunakan kursi roda.
Ketua STPM St Ursula Ende, Yulita Eme pada momen wisuda ini mengumumkan sepuluh sarjana lulusan terbaik.
Yulita Eme menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya wisuda ini dan memohon maaf kepad tamu undangan serta orangtua atas pergeseran waktu wisuda.
“Kami memohon maaf atas pergeseran waktu dari jadwal karena kita menyesuaikan peristiwa yang saat ini terjadi di Ende yaitu pemakaman Uskup Sensi,” katanya.
Sebelum menyampaikan imbauan kepada para sarjana baru, Ketua STPM St Ursula mengajak undangan, orangtua dan sarjana baru untuk mendoakan almarhum Mgr.Vincentius Sensi Potokota yang baru dimakamkan.
Yulita Eme menegaskan momen wisuda tahun ini bertepatan dengan pemakaman Uskup Sensi maka para wisudawan dan orangtua tidak merayakan syukuran ini secara berlebihan. Tindakan ini sebagai bentuk penghormataan kepada yang mulia.
“Tidak boleh merayakan syukuran dengan bunyi musik. Jika ada bunyi musik maka akan ditertibkan oleh pihak keamana karena kami sudah tanda tangan kesepakatan,” tegas dia.
Yulita Eme menegaskan bentuk syukuran dari wisuda itu tidak harus menguras dompet dan ciptakan utang baru.
Sebelumnya sesuai dengan undangan dari panitia wisuda STPM St Ursula, acara wisuda dimulai pukul 08.00 Wita.
Namun karena ada misa requem dan proses pemakaman Uskup Agung Ende Mgr Vinsentius Sensi Potokota maka prosesi wisuda dilaksanakan setelah pemakaman.
Pantauan media ini, proses wisuda STPM St Ursula dilaksanakan pada pukul 16.00 Wita. Setelah prosesi, para wisudawan-wisudawati langsung meninggalkan lokasi wisuda.
Acara wisuda juga tidak diselingi dengan musik dan lagu-lagu seperti pada prosesi wisuda sebelumnya. *
Penulis: Willy Aran I Editor: Wentho Eliando