Kemarau Panjang, Tujuh Desa di Nagekeo Krisis Air Bersih

- Jurnalis

Kamis, 23 November 2023 - 13:54 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MBAY, FLORESPOS.net-Musim kemarau yang panjang menyebabkan sedikitnya 7 desa di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami krisis air bersih.

Tujuh desa yang tengah mengalami krisis air bersih tersebut, yakni Tedakisa, Renduwawo, Tengatiba, Bidoa, Ulupulu 1, Ulupulu dan Pagomogo.

Berbagai pihak telah turun membantu mendistribusikan air bersih ke tujuh desa tersebut. Pihak dimaksud, yakni Yayasan Wise-Shout East Asia.

Yayasan ini berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagekeo turun langsung menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang berdomisi di 7 desa tersebut.

“Bantuan ini disalurkan sebagai wujud solidaritas atas bencana kekeringan dan kelangkaan air bersih dalam rangka menghadapi musim kemarau tahun ini,” kata Rosadalima Dee Panda, Program dan Community Development WISE-South East Asia kepada wartawan, Selasa (23/11/2023).

Dia menjelaskan, penyaluran bantuan air bersih tersebut sudah dijalankan sejak awal Oktober 2023. Bantuan diberikan pada desa-desa yang kerap mengalami kelangkaan atau krisis air bersih seperti Desa Tedakisa, Renduwawo, Tengatiba, Bidoa, Ulupulu 1, Ulupulu dan Pagomogo.

“Setiap desa kami salurkan bantuan air bersih mulai dari 5.000 sampai dengan 10.000 liter yang disalurkan secara rutin setiap minggu,” kata Rosadalima.

Baca Juga :  KPU Ende Terjunkan 971 Pantarlih ke Lapangan

Menurut Rosadalima, dalam pelaksanaannya di lapangan, Yayasan WISE berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui BPBD terkait peta wilayah yang menjadi langganan kelangkaan atau krises air bersih dalam rangka mengantisipasi resiko bencana kekeringan.

“Sebelum kita salurkan kita koordasi dengan Dinas BPBD untuk menentukan titik-titik pendistribusian air bersih sehingga yang disalurkan tepat sasaran bagi warga yang benar-benar sangat membutuhkan pasokan air bersih,” katanya.

Dia mengatakan, bantuan itu dibiayai oleh The Atlantik Institut yang bekerja sama dengan Yayasan WISE sebagai pengelola serta kajian lapangan. Dana solidaritas untuk mengantisipasi bencana kekeringan di Kabupaten Nagekeo.

Selain bantuan tersebut, kata Rosadalima, Yayasan WISE juga melaksanakan beberapa program kegiatan di bidang pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang lebih fokus menyasar generasi muda.

Dalam implementasinya, kata dia, Yayasan WISE bekerjasama dengan beberapa lembaga lain baik itu Pemerintah maupun swasta seperti Yayasan Sao Mere dan membentuk satu komunitas yang dinamakan Komunitas English Club di SDI Lego serta pelatihan teknologi bagi guru-guru SDI Dorameli, Kecamatan Boawae.

Baca Juga :  Kepala BRI Bajawa: Eksekusi KUR Masih Menunggu Permenko

“Kita juga ingin punya program yang fokus pada anak remaja. Saat ini kita sedang riset dengan menggandeng organisasi lain di tiga negara dan Indonesia kebetulan hanya ada di Nagekeo. Hasil riset ini menjadi base line untuk menjalankan program terkait kesehatan seksual dan reproduksi remaja Nagekeo,” kata Rosadalima.

Warga penerima manfaat distribusi air bersih menyampaikan apresiasi. Bibiana Owa (33), warga RT 06 Dusun 03 Kampung Wololuba menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang dia terima.

Kata Bibiana, dalam beberapa bulan terakhir semenjak masuk musim kemarau warga setempat merasakan kelangkaan air bersih. Embung yang merupakan sumber air bagi warga debitnya mulai berkurang.

“Selama ini kami ambil air di embung untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari masak, minum, cuci, mandi semuanya ambil dari embung, tapi kalau musim panas begini airnya mulai surut,” katanya. *

Penulis: Arkadius Togo I Editor: Wentho Eliando

Berita Terkait

Bank NTT Berikan Bantuan Paket Sembako untuk 100 Anak Stunting di Ngada
MenEkraf Teuku Riefky Harsya: Ekonomi Kreatif Pilar Penting Kemandirian Ekonomi Nasional
Serap Aspirasi Pedagang, Lukman Riberu Komitmen Tata Pasar Inpres Larantuka dan Perbaiki JTP
Desa Membangun Kota Menata, Anton Hadjon-Matias Enai: Lanjutkan dan Tuntaskan
Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Lakukan Penanganan SPBUN Ende Selatan Pasca Diterjang Ombak
Labu Kuning Bisa Mengobati Beberapa Gejala Penyakit, Salah Satunya Darah Tinggi
Titik Nol Timur Pulau Flores di Basira-Flores Timur, Lukman Riberu dan Zakarias Paun: Supaya Jadi Jalan Trans Nasional
Anak di Bawah Umur Terjaring Operasi Turangga 2024, Polisi: Orangtua Jangan Jerumuskan Anak
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 3 November 2024 - 13:31 WITA

Bank NTT Berikan Bantuan Paket Sembako untuk 100 Anak Stunting di Ngada

Sabtu, 2 November 2024 - 21:50 WITA

MenEkraf Teuku Riefky Harsya: Ekonomi Kreatif Pilar Penting Kemandirian Ekonomi Nasional

Sabtu, 2 November 2024 - 20:55 WITA

Serap Aspirasi Pedagang, Lukman Riberu Komitmen Tata Pasar Inpres Larantuka dan Perbaiki JTP

Sabtu, 2 November 2024 - 15:08 WITA

Desa Membangun Kota Menata, Anton Hadjon-Matias Enai: Lanjutkan dan Tuntaskan

Sabtu, 2 November 2024 - 09:53 WITA

Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Lakukan Penanganan SPBUN Ende Selatan Pasca Diterjang Ombak

Berita Terbaru