ENDE, FLORESPOS.net-Ratusan Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Ende, Provinsi NTT melakukan studi tiru ke Desa Adat Sade suku Sasak Lombok Tengah, Provinsi NTB.
Studi tiru tersebut terkait dengan Peraturan Desa (Perdes) Kewenangan Desa yang ada di Desa Sade, Suku Sasak Lombok Tengah.
Asisten 1 Setda Ende, Dahlan kepada wartawan, Rabu (15/11/2023) siang di ruang kerjanya menjelaskan kegiatan sebenarnya untuk 21 orang tokoh adat yang merupakan program dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Namun ada korelasinya dengan desa adat dan Perdes Kewenangan Desa maka para kepala desa juga ikut dalam kegiatan tersebut.
“Sebelumnya kades itu tidak masuk dalam rencana namun dalam perjalanan ada korelasi dengan Perdes Kewenangan Desa dan ada kades yang mau ikut maka kita koordinasi dengan DPMD dan DPMD fasilitasi maka seluruh kades bisa ikut ke sana,” katanya.
Meski demikian, Dahlan menegaskan kegiatan studi tiru ini tidak ada program dari pemerintah daerah sehingga tidak ada alokasi anggaran dari pemerintah daerah.
Dahlan menjelaskan para kades yang mengikuti kegiatan atau studi tiru di Desa Sade, Suku Sasak Lombok Tengah menggunakan anggaran atau dana operasional sebesar 3% dari dana desa di desa masing – masing.
“Tidak ada program pemerintah karena kebetulan anggaran operasional dari dana desa itu sebesar 3% dari dana desa maka mereka manfaatkan anggaran itu ke Lombok,” katanya.
Dahlan mengatakan bahwa anggaran operasional 3% dari dana desa itu bervariasi tergantung dari besaran dana desa di desa masing – masing. Ditegaskannya anggaran tersebut adalah hak dari desa dalam otonomi desa.
Dikatakannya para kepala desa yang mengikuti kegiatan ini diharapkan mempelajari Perdes tentang Kewenangan Desa. Karena Perdes ini merupakan amanat Undang-Undang yang ada korelasinya dengan aturan pemerintah dan desa adat.
“Harapannya setelah pulang dari sana bisa buat Perdes itu karena di Ende belum ada desa yang memiliki Perdes Kewenangan Desa,” katanya.
Ratusan Kades dari Ende berangkat pada Selasa (14/11/2023) malam dengan KM Dharma Rucitra. Direncanakan mereka berada di sana hingga 19 Oktober 2023. *
Penulis: Willy Aran I Editor: Wentho Eliando