MAUMERE, FLORESPOS.net-Rektor Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, Dr. Otto Gusti Madung meminta 250 sarjana baru tamatan lembaga pendidikan ini untuk menjadi cendikiawan yang peduli terhadap sesama, masyarakat, dan dunia sekitar.
Hal ini disampaikannya dalam sambutan mewisuda 250 sarjana baru tamatan lembaga pendidikan ini, Sabtu (4/11/2023). Rinciannya, sarjana strata 1 sebanyak 196 orang, dan program pascasarjana Ilmu Agama/Teologi Katolik sebanyak 54 orang.
Otto Gusti mengakui bahwa ajakannya di atas termotivasi oleh penyampaian Sri Paus Fransiskus di hadapan seluruh civitas academica Universitas Katolik Lisabon di Portugal beberapa waktu lalu, di mana saat itu Sri Puas berkata.
Anda memiliki perkakas ilmiah dan teknologi tercanggih, tetapi tolong jangan terperangkap dalam pandangan parsial.
Jangan lupa bahwa kita membutuhkan ekologi holistik, bahwa penderitaan planet ini harus didengar bersama dengan penderitaan orang miskin; bahwa drama penggurunan (pembabatan hutan, penghancuran alam) harus dilihat dalam kaitannya dengan pengungsi, masalah migrasi dengan penurunan tingkat kelahiran; bahwa kita menjaga dimensi material kehidupan di dalam dimensi spiritual. Bukan polarisasi, tapi visi secara keseluruhan yang dibutuhkan.
Dengan acara wisuda saat ini, lanjut Otto Gusti, Anda secara formal dinobatkan menjadi public intellectuals. Seorang public intellectual tidak memprivatisasi atau bahkan memberhalakan titel untuk kebanggaan pribadi dan kelompoknya sambil mempersetankan persoalan-persoalan sosial yang sedang mendera umat manusia dan lingkungan sekita, katanya.
Sebagai cendikiawan dan juga tokoh agama, lanjut Otto Gusti, kita harus terpanggil untuk membuka diri terhadap dunia dan kemanusiaan beserta persoalan-persoalan yang mengitarinya, luka-lukanya, tantangan dan potensi-potensi yang ada di dalamnya.
Persoalan-persoalan ini, hendaknya mendorong kita untuk menciptakan ruang bagi refleksi epistemologis dan metodoligis guna melakukan perubahan sosio-kultural yang berani dan radikal.
“Saya teringat pada apa yang pernah dikatakan oleh Karl Marx: Tidak cukup bagi filsafat (dan juga teologi) untuk menafsirkan dunia secara lain saja, tapi yang paling penting ialah mengubah dunia agar menjadi lebih adil, lebih demokratis, lebih bersih dari korupsi, lebih solider dan lebih menghargai harkat dan martabat manusia. Jika kita dapat menjalankan itu, maka kita sudah mengambil bagian untuk membangun Kerajaan Allah di dunia ini, sebuah Kerajaan Pembebasan,” katanya.
Jumlah Mahasiswa 1.882 Orang
Pada kesempatan ini, Dr. Otto Gusti menyampaikan informasi terkait mahasiswa yang sedang kuliah di IFTK Ledalero saat ini sebanyak 1882 orang.
Perinciannya, 1165 mahasiswa S1 Program Studi Filsafat, 227 mahasiswa Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik, 185 orang mahasiswa Prodi DKV, 105 orang mahasiswa Prodi Kewirausahaan, dan 200 orang mahasiswa Program Magister Teologi.
“Izinkan saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah RI yang lewat Dirjen Bimas Katolik, LLDIKTI Wilayah 15, Pemerintah NTT dan Kabupaten Sikka telah mendukung kerja lembaga Pendidikan tinggi ini sehingga pada hari ini kita dapat mewisuda 250 tamatannya,” katanya.
Dua Predikcat Summa Cum Laude dan 43 Cum Laude
Informasi yang diterima media ini menyebutkan bahwa dari 250 orang sarjana baru itu, ada 2 di antaranya lulus dengan predikat Summa Cum Laude dari Program Pascasarjana Ilmu Agama/Teologi Katolik atas nama Eduardus Only Putra (IPK 4,00) dan Honoratus Jonsi (IPK 4,00).
Sebanyak 17 orang program pascasarjana lainnya meraih predikat cum laude di mana enam di antararanya atas nama Patrisius Haryono (IPK 3,93); Elias Nosafrin Darnabi Amut (IPK 3,86); Krispinus Ibu (IPK 3,86); Oktavianus Serafim Edor (IPK 3,86); Roberto Onesimus Pati (IPK 3,86); dan Terencio Try Yanto Olla (IPK 3,86).
Sedangkan untuk program Studi S1 Ilmu Filsafat ada 23 orang lulus dengan predikat cum laude di mana tiga di antaranya Theobaldus Armando Seran (IPK 3,86); Paulus Berekama Tukan (IPK 3, 75); dan Alberto Indrabayu Ta Tonggo (IPK 3, 73).
Sementara Program Studi S1 PKK yang meraih predikat cum laude yakni Kristina Nona Mitang (IPK 3,68); Flavianus Lawa (IPK 3,57), dan Ferdinandus Antonius Ratu Maran (IPK 3,53). *
Penulis: Wall Abulat/Editor: Wentho Eliando