LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Indonesia Financial Group (IFG) beserta anggota holding asuransi, penjaminan, dan investasi menyelenggarakan IFG Mabar Preneur bagi komunitas dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT.
Pelatihan pengolahan hasil laut tersebut, khususnya ikan, merupakan rangkaian IFG Labuan Bajo Marathon 2023 yang dijadwalkan akan digelar pada Sabtu (4/11/2023).
Oktarina Dwidya Sistha, Sekretaris Perusahaan IFG sekaligus Ketua Pelaksana IFG Labuan Bajo Marathon 2023 menuturkan, sejak diinisiasi 2022 lalu, IFG Labuan Bajo Marathon didesain untuk ikut berkontribusi kegiatan ekonomi di Labuan Bajo.
”Selain berkontribusi mengembangkan olahraga atletik, khususnya lari, kami juga ingin ikut berkontribusi menggerakkan ekonomi masyarakat. Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat mendorong jenis usaha baru khususnya pengolahan hasil laut,” kata Sistha.
Dalam pelatihan tersebut antara lain hadir Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi, Koperasi dan UMK Mabar Theresia P Asmon, Direktur Pusat Bisnis dan Pengembangan Karir Labuan Bajo Andy Iwan Iswanto, serta tim dari IFG beserta anak perusahaan holding asuransi, penjaminan, dan investasi.
Pelatihan itu digelar di Hotel Jayakarta Suites Komodo Labuan Bajo, dibuka oleh Kepala Urusan TJSL PT Jasa Raharja Khawarid Pasaribu, dan ikuti puluhan pelaku usaha.
Ditambahkan Sistha, data menunjukkan bahwa hasil laut, khususnya ikan, sebenarnya sudah menjadi salah satu sumber penghasilan penduduk Labuan Bajo. Namun, selama ini hasil laut masih dijual mentah tanpa pengolahan sehingga hasilnya kurang optimal.
Harapannya, melalui pelatihan ini semakin banyak penduduk Labuan Bajo yang dapat menghasilkan produk olahan ikan yang dapat memberi tambah pada hasil laut mentah. Para pelaku usaha diharapkan bisa terus meningkatkan kapabilitas sehingga usaha bisa naik kelas, kata Sistha.
Tidak cuma menyelenggarakan pelatihan, IFG juga memberi bantuan alat masak berupa kompor portable, pencacah, dan timbangan.
Setelah pelatihan berakhir, para peserta diharapkan dapat mempraktekkannya di tempat usaha masing-masing dan dapat menghasilkan produk makanan olahan yang dapat dijadikan oleh-oleh khas Labuan Bajo. *
Penulis: Andre Durung/Editor: Anton Harus