MAUMERE, FLORESPOS.net-The Best Paper karya Rektor Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero Dr. Otto Gusti Ndegong Madung berjudul “Human Rights and Views of Catholic Church under Habermas Discourse Theory: Discovering Common Ground in Differences” siap diterbitkan di Jurnal Internasional, yakni Journal of South Asian Human Rights pada Desember 2023 mendatang.
Paper ini masuk kategori The Best dalam ajang Konferensi Hak Asasi manusia (HAM) Internasional yang bertajuk “Indigeneity and human Rights in Asia and The Pacific Towards a Just Society: Challengers and Opportunities” yang diikuti ratusan peserta dari belasan negara di dunia yang diberlangsung di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada 26 hingga 27 Oktober 2023 lalu.
“Paper saya di atas rencananya akan terbit di Jurnal Internasional bernama Journal of Southeast Asian Human Rights,” kata Dr. Otto Gusti Madung yang dihubungi Florespos.net, Kamis (1/11/2023).
Dengan diterbitkannya paper ini di jurnal Internasional, maka tercatat sudah ada belasan karya Dr. Otto Gusti yang sudah terbit di jurnal ilmiah, termasuk jurnal internasional.
Di antaranya bertajuk “Disruptions and Corporate Human Rights Responsibility” pada Journal of Southeast Asian Human Rights (Mere Winibaldus, & Otto Gusti Ndegong Madung);
“Konsep Liberalisme Politik John Rawls Sebagai Jawaban Terhadap Tantangan Masyarakat Plural Dan Kritik Atasnya”. Diskursus-Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara, Vol. 18, no. 2, Oct. 2022,; “Populism, Radical Democracy, and the Indonesian Process of Democratization. “Politika: Jurnal Ilmu Politik (2022;
“Post-Secularism as a Basis of Dialogue between Philosophy and Religion” Jurnal Filsafat UGM 31.2 (2021); Constructing Modern Indonesia Based on Pancasila in Dialogue with the Political Concepts Underlying the Idea of Human Rights yang ditulis bersama Winibaldus Stefanus Mere JSEAHR 5 (2021);
“Human Dignity as an Ethical Basis for a Multicultural Society. “The Japan Mission Journal 74.3 (2020); “Populisme, Krisis Demokrasi, Dan Antagonisme| Populism, the Crisis of Democracy, and Antagonism.” Jurnal Ledalero(2018);
“Toleransi dan Diskursus Post-Sekularisme.” Jurnal Ledalero(2016): “Pancasila dalam Pusaran Diskursus Liberalisme versus Komunitarisme.” Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora 13.2 (2016);
“Korupsi, Patronase, Dan Demokrasi.” Jurnal Ledalero 15.1 (2016); “Pluralitas Dan Konsep Pengakuan Intersubjektif Dalam Pemikiran Axel Honneth. “Diskursus-Jurnal Filsafat dan Teologi 13.2 (2014);
“Liberalisme versus Perfeksionisme? Sebuah Tinjauan Filsafat Politik tentang Relasi Antara Agama dan Negara. “Jurnal Ledalero 12.2 (2017); “Relasi Agama dan Moralitas Masyarakat Postsekular Negara: Telaah atas Pemikiran Juergen Habermas.” Millah: Jurnal Studi Agama (2011).
Selain menulis di Jurnal dalam dam luar negeri, Otto Gusti Madung juga menulis sejumlah buku di antaranya Politik und Gewalt. Giorgio Agamben und Jűrgen Habermas im Vergleich, Műnchen: Utz Verlag, 2008;
Politik. Antara Legalitas dan Moralitas, Maumere: Penerbit Ledalero, 2009; Politik Diferensiasi versus Politik Martabat Manusia? Maumere: Penerbit Ledalero, 2011;
Filsafat Politik: Negara dalam Bentangan Diskursus Filosofis. Maumere: Penerbit Ledalero, 2013; Negara, Agama dan Hak-Hak Asasi Manusia. Maumere: Penerbit Ledalero, 2014;
Berani Berhenti Berbohong. 50 Tahun Pascaperistiwa 1965-1966. Maumere: Penerbit Ledalero, 2015; Sekularisme, Toleransi dan Demokrasi. Maumere: Penerbit Ledalero, 2017.
Selain menulis di jurnal ilmiah dan menulis buku, Dr. Otto Gusti juga menjadi kolumnis di beberapa media nasional di antaranya artikel “Demokrasi dan Fake News. “Yang dimuat di Media Indonesia (2021); “Natal dan Politik Solidaritas” di Media Indonesia (2020); “Tirani Meritokrasi dan Krisis Demokrasi” (Media Indonesia (2020);
“Pandemi, Solidaritas dan Demokrasi” (Media Indonesia 2020); “Covid 19, Noli Me Tangere dan Solidaritas Global.” Media Indonesia (2020); “Why Populism serves oligarchs. “The Jakarta Post (2019);
“Demokrasi, Diskursus dan Pemilu Damai.” Media Indonesia (2019); “Agama Jalan Tengah” Media Indonesia (2019); “Populisme dan Krisis Demokrasi” Media Indonesia (2018);
“Natal dan Tantangan Post-Demokrasi” Media Indonesia (2018); “Politik Amnesti Tanpa Amnesia” Kompas (2015); dan “Pahlawan dan Visi Kemanusiaan.” Kompas (2010).
Sebelumnya media ini memberitakan bahwa Rektor Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, Dr. Otto Gusti Ndegong Madung meraih penghargaan sebagai The Best Paper dalam ajang Konferensi Hak Asasi manusia (HAM) Internasional yang bertajuk “Indigeneity and human Rights in Asia and The Pacific Towards a Just Society: Challengers and Opportunities” yang berlangsung di Fakultas Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada tanggal 26 hingga 27 Oktober 2023.
Dalam ajang yang diikuti ratusan penulis dari belasan negara di dunia ini, Dr. Otto Gusti Madung menulis dan mempresentasikan paper berjudul “Human Rights and Viewss of Catholic Church under Habermas Discourse Theory: Discovering Common Ground in Differences.”
Paper dinilai oleh Tim yang dipimpin Profesor Michele Ford dari Sydney Soutteast Asia Centre The University of Sidney.
Ada pun ratusan peserta dalam ajang ini berasal dari Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Filipina, Vietnam, Korea Selatan, Taiwan, Jerman, Denmark, Normegia, Timor Leste, dan beberapa negara di Amerika Latin dan Afrika.
Dr. Otto Gusti Ndegong Madung yang dihubungi Florespos.net, Rabu (1/11/2023) mengemukakan bahwa dalam paper karyanya itu dan yang dipresentasikan dalam Bahasa Inggris antara lain menggarisbawahi bahwa dalam konteks masyarakat majemuk, model yang mendasarkan HAM dalam perspekstif wacana yang melampaui agama sangatlah relevan.
Menurut Otto Gusti, meski agama tidak bisa dijadikan landasan etika sebagai pijakan pemahaman HAM, namun peran agama dalam pemajuan dan pembelaan HAM tetap relevan dan siginifikan.
Otto Gusti pada saat pemaparan menggarisbawahi bahwa setiap agama mempunyai intuisi kemanusian yang melampaui solidaritas komunitarian agama-agama itu sendiri.
Dari tinjauan sejarah hubungan HAM dengan pandangan gereja Katolik di Eropa, lanjut Otto Gusti, tampak bahwa konsep martabat manusia sebagai landasan etika HAM berkembang dalam tradisi hukum alam yang disinergikan dengan ajaran Yahudi-Kristen.
Untuk Kepentingan IFTK Ledalero
Dr. Otto Gusti Madung menambahkan bahwa penghargaan yang ia raih ini diharapkan bisa berkontribusi untuk kepentingan IFTK Ledalero, terutama untuk kepentingan akreditasi.
“Semoga dengan penghargaan ini berkontribusi bagi kepentingan lembaga IFTK Ledalero, terutama untuk urusan akreditasi. Tapi, saya juga senang karea aspek filosofis sudah mulai mendapat perhatian dalam diskursus tentang HAM di Indonesia,” kata Dr. Otto Gusti Madung.
Rumusan Penghargaan
Inilah rumusan yang termuat dalam piagam penghargaan yang diterima Rektor IFTK Ledalero Dr. Otto Gusti Madung.
“Ministry of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia Law and Huas Rights Policy Strategy Agency Certificale of Achievement Number: PPH-LT.04.03.49 Is Awarded to: Otto Gusti Ndegong Madung.
In Recognition of his Valuable participation and presentation of The “BEST PAPER” In The 6th Conference on Humans Rights “Indigeneity and human Rights in Asia and The Pacific Towards a Just Society: Challengers and Opportunities”
Head of The Law and Human Righats Policy Strategi Agency, Dr. Y. Ambeg Paramarta. *
Penulis: Wall Abulat/Editor: Wentho Eliando