LABUAN BAJO FLORESPOS.net-Kulit kayu manis salah satu potensi yang menjanjikan bagi masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tanaman rempah-rempah satu ini kaya manfaat, antara lain untuk bumbu dapur dan kesehatan.
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Mabar, Stefanus Nali mengatakan itu kepada media ini di Labuan Bajo baru-baru ini. KPH Unit Pengelola Teknis Dinas (UPTD) Kehutanan Provinsi NTT.
Menurutnya, manakala kayu manis diusahakan secara baik dan benar dapat menghasilkan uang, sama seperti usaha lain. Pasalnya tanaman yang satu ini di Mabar masih cukup tersedia, kebutuhan dan pasarannya juga jelas.
Di hutan-hutan Mabar, lanjut Nali, kayu manis sampai sekarang masih ditemukan tumbuh banyak. Tetapi di lahan masyarakat tidak banyak, hanya sekitar satu dua pohon.
Kebutuhan akan kayu manis antara lain kulitnya. Ambil kulitnya dengan baik dan benar supaya pohonnya tidak punah, tetapi hidup terus.
Sehingga dari pohon yang sama bisa dikuliti/diambil lagi pada waktu-waktu yang akan datang, kata Nali.
Pantauan media ini di pasar-pasar di Labuan Bajo ibu kota Mabar, harga kulit kayu manis kering per gulung Rp5000. Ukuran gulung sekitar ibu jari tangan atau ibu jari kaki orang dewasa, panjang lebih kurang 1 jengkal.
“Kita juga belinya dari masyarakat lumayan mahal om, belasan sampai puluhan ribu rupiah per kilogram,” ujar Siti menanggapi media ini di pasar harian Baru Cermin Labuan Bajo Mabar belum lama berselang.
Pada kesempatan yang sama, Lily, seorang warga ibu kota Mabar itu mengaku sering membeli kulit kayu manis di pasar tersebut.
Selain untuk bumbu dapur, dirinya juga sering memarutnya untuk ditempel/masker dimuka biar kelihatan halus serta direbus minum buat kesehatan, katanya. *
Penulis: Andre Durung/Editor: Anton Harus