RUTENG, FLORESPOS.net – Banyak keluhan kesah dari unsur pendidikan SMA, SMK, dan SLB di Manggarai raya di hadapan Sekda NTT, Kosmas D. Lana pada momen kunjungan kerjanya di Ruteng, Rabu (26/10/2023).
Unek-unek yang disampaikan sangat banyak seperti disampaikan para koordinator pengawas (Korwas) dari Mabar, Manggarai, dan Matim dalam kunjungan kerja Sekda yang dipusatkan di SMK Sadar Wisata Ruteng itu.
Pantauan wartawan, keluhan tidak saja berkaitan dengan guru dan tenaga pendidikan yang memenuhi kebutuhan di sekolah-sekolah, juga penyebarannya yang tidak merata.
Lalu, soal guru ASN juga tidak berimbang dan tidak merata pada sekolah-sekolah yang ada.
“Malah di SLB di Mabar, guru dan tenaga kependidikan yang berstatus ASN tidak ada,” ujar Korwas dari Mabar.
Keluh kesah lain soal, gedung sekolah yang tidak memenuhi syarat, kekurangan ruang kelas, ruang laboratorium, ruang praktik, dan lain-lain.
Khusus untuk fasilitasi pengawas dikeluhkan bahwa sangat minim. Melaksanakan tugas menggunakan biaya sendiri karena sudah lima tahun tidak ada lagi dana operasional pengawas.
Kendaraan yang digunakan hanya mengandalkan sepeda motor pribadi. Malah, ada kejadian di Mabar, seorang pengawas patah tulang ekor karena terjatuh dari sepeda motor saat melaksanakan tugasnya.
Atas pelbagai keluh kesah tersebut, Sekda Kosmas D. Lana tidak menjawabnya satu per satu.
“Tadi banyak sekali permintaan. Saya datang tidak sendiri, melainkan dengan petugas teknis,” katanya.
Petugas teknis sudah pasti mencatat semuanya. Dengan itu, poin-poin yang disampaikan tidak terlupakan dan nanti akan dilihat prioritasnya setelah kembali dari kunjungan ini.
Dan, kunjungan kerjanya Sekda tidak saja di Manggarai raya, juga di pelbagai kabupaten lain di Flores, Sumba, Timor, Sabu Raijua, dan lain-lain dengan agenda terjadwal dengan baik. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor: Anton Harus