MBAY, FLORESPOS.net-Informasi media arus utama tetap diperlukan. Begitu pula dalam tahapan penyelenggaraan pemilihan umum ini, media arus utama ikut berperan mewujudkan pemilu damai dengan memberikan informasi yang jelas, benar, berimbang, dan akurat. Sehingga peran media sebagai pendidik masyarakat.
Demikian disampaikan Ignas Kunda, wartawan Metro TV dalam materi sosialisasi tentang Publikasi dan Implementasi Pengawasan Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden DPR, DPD, dan DPRD pada Pemilu Serentak 2024, diselenggarakan Badan Pengawasan Pemilihan umum (Bawaslu) Kabupaten Nagekeo, di aula Pondok SVD Danga, Senin (23/10/2023).
Ignas menyampaikan Pers yang telah diamanati dengan Undang-Undang, sudah menjadi kewajibannya menginformasikan, mengedukasi dan melakukan pengawasan dalam tahapan Pemilu.
Ignas mengatakan, pengawasan pemilihan umum bukanlah eksklusif pada Bawaslu, namun hal inklusif yang memerlukan keterlibatan dan partisipasi banyak pihak, termasuk media massa.
Dalam menjalankan tugas jurnalistiknya serangkaian peliputan tahapan Pemilu 2024, menurut Ignas, wartawan media arus utama bekerja sesuai kaidah dan aturan, di antaranya, UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan juga Surat Edaran Dewan Pers tentang Kemerdekaan Pers yang Bertanggung Jawab untuk Pemilu 2024 yang Berkualitas.
Ignas menambahkan ada tiga hal yang membuat sebuah media profesional, yakni independensi, objektifitas, dan netralitas.
“Independen itu artinya kebijakan-kebijakan redaksi terhadap sebuah berita itu murni diambil hanya oleh redaksi. Independensi redaksi itu dari Pemred (pemimpin redaksi), dari pemilik, dari parpol, kekuatan lain di luar itu, dari pemerintah. Jadi dia harus independen,” katanya.
Ketua Bawaslu Nagekeo Yohanes E. Nane menambahkan, sangat diperlukan sinergi semua pihak. Terutama dalam mengawal pemilu. Maka dari itu, peran media massa sangatlah penting, termasuk pula dalam menangkap informasi yang tidak jelas juntrungan-nya atau hoaks.
“Bagi kami pemilu ini tidak akan berhasil tanpa kolaborasi semuanya, dan kami tidak bisa sendiri dalam mengawal pemilu,” kata dia.
Menurut dia, yang terpenting pula dalam pemilu, adalah pemilih, peserta dan penyelenggara. Namun kontrol-nya yang paling penting adalah media.
“Media menjadi sangat penting bagi kami. Bukan hanya dalam verifikasi faktual saja, tapi semua tahapan pemilu. Bagi kami sangat penting untuk berkolaborasi dengan rekan media,” katanya. *
Penulis: Arkadius Togo / Editor: Wentho Eliando