LARANTUKA, FLORESPOS.net-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Flores Timur, NTT, secara jelas mengungkap sejumlah isu kerawanan pada penyelenggaraan dan pelaksanaan Pemilu 2024, di wilayah setempat.
Sejumlah isu kerawanan Pemilu 2024 itu diungkap Bawaslu Flores Timur dalam Media Gathering dengan para wartawan Flores Timur, di aula Hotel Sunrise Larantuka pada Jumat (20/10/2023).
“Ada sejumlah isu kerawanan Pemilu 2024 di Kabupaten Flores Timur. Ini perlu dan sangat penting menjadi perhatian dan kerja bersama, baik kami , masyarakat dan teman-teman media,” kata Ketua Bawaslu Flores Timur, Ernesta Katana.
Media Gathering dengan maksud Bawaslu Flores Timur bersama wartawan yang bertugas di wilayah Flores Timur bersinergi dalam pengawalan dan pengawasan seluruh proses penyelenggaraan dan pelaksanaan Pemilu 2024.
Kegiatan Media Gathering itu menghadirkan narasumber wartawan senior Freddy Wahon dan Ketua Bawaslu Flores Timur Ernesta Katana.
Ernesta menyebut isu kerawanan yang sudah dideteksi Bawaslu Flores Timur, yakni 19 ribuan warga Kabupaten Flores Timur belum mempunyai E-KTP. Di dalamnya, juga terdapat 9 ribuan pemilih pemula.
Selain itu, belum ada kepastian mengenai 10 ribuan warga Flores Timur yang namanya masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), tapi tidak ada orangnya.
Berikutnya, kata dia, distribusi logistik ke wilayah kepulauan, potensi adanya penyalahgunaan kewenangan, netralitas ASN/TNI polri, kepala desa, politik uang, politik identitas dan hoaks.
“Sejumlah isu kerawanan ini tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Bawaslu. Kami butuh partisipasi masyarakat dan bersinergi dengan teman-teman wartawan di wilayah Kabupaten Flores Timur,” kata Ernesta.
Menurut dia, Bawaslu Flores Timur memandang sangat penting bersinergi dengan media dan para wartawan untuk bersama-sama melakukan pengawalan dan pengawasan seluruh proses penyelenggaraan dan pelaksanaan agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik, demokratif, berkeadilan dan berkualitas.
“Peran media dan wartawan sangat besar. Lembaga ingin ini menjadi langkah konsolidasi dan bergandengan dalam seluruh proses penyelenggaran dan pelaksanaan, agar Pemilu 2024 berjalan sesuai aturan,” katanya.
Ernesta menyampaikan apresiasi kepada media dan para wartawan yang sudah bisa hadir pada kegiatan Media Gathering Bawaslu Flores Timur.
Dia berharap koordinasi dan komunikasi yang dibangun tersebut terus berlanjut demi suksesnya penyelenggaraan dan pelaksanaan Pemilu 2024 yang demokratis dan berkualitas.
“Bawaslu tidak bisa sendiri. Bawaslu berharap media dan teman-teman wartawan membantu kami memberi pencerahan dalam pemberitaan untuk suksesnya Pemilu. Bawaslu siap diskusi dan selalu terbuka,” kata Ernesta.
Wartawan senior Freddy Wahon mengajak media terutama para wartawan ikut dan berperan aktif bersama Bawaslu Flores Timur mengawal dan mengawasi seluruh proses penyelenggaraan dan pelaksanaan Pemilu 2024.
“Komisioner Bawaslu hanya 3 orang dengan staf/petugas 1 orang tiap kecamatan. Sangat diperlukan partisipasi masyarakat dan media terutama wartawan. Kita menyajikan berita-berita secara kritis dan berkualitas untuk melahirkan pemimpin nasional/daerah dan anggota dewan yang berkualitas,” katanya.
“Mari kita perkuat sinergisitas dan pengawasan demi suksesnya Pemilu 2024. Satu hati, kita sukseskan Pemilu 2024,” ajak Freddy Wahon.
Para wartawan berbagai media, pada kesempatan Media Gathering itu menyatakan siap bersama Bawaslu Flores Timur mengawal dan mengawasi seluruh proses penyelenggaraan dan pelaksanaan Pemilu 2024. *
Penulis: Wentho Eliando / Editor: Anton Harus