Oleh RD. Donnie Migo
Jumat, 20 Oktober 2023
(Jumat dalam Pekan Biasa XXVIII)
Saudara-saudariku sekalian yang terkasih,
Permenungan kita hari ini dimulai dari kalimat terakhir dalam perikop injil Lukas 12: 1-7, yakni Ketika Tuhan Yesus menegaskan bahwa kita semua dikasihi Allah “karena kita lebih berharga” dari segala ciptaan.
Memaknai kalimat ini seturut terang Roh Kudus bukan berarti kita diberi wewenang untuk bertindak seenaknya kepada segala makluk hidup yang lain tetapi kita diajak untuk menyadari bahwa Tuhan Yesus sedang menegaskan Kembali identitas kita yang diciptakan “seturut gambar dan rupa Allah” (Kejadian 1:26).
Menyadari betapa berharganya kita dihadapan Allah, maka Tuhan Yesus mengajak kita untuk tidak takut, terlebih kepada mereka yang hanya akan membunuh tubuh tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa. Tidak takut kepada mereka yang menebarkan pengaruh-pengaruh kejahatan dan kemunafikan.
Tuhan juga menyebut untuk berhati-hati kepada “ragi orang farisi” yakni kecenderungan untuk memberikan pengaruh buruk kepada orang lain.
Kita hanya takut kepada Allah yang berkuasa untuk membunuh tubuh dan jiwa. Untuk itu, jangan biarkan adonan iman kita diracuni oleh ragi yang tidak baik.
Karena kita berharga di hadapan Allah, maka mari kita menghayati iman kita dengan baik dan bijak sebagai bentuk tanggapan kita akan kasih Allah ini.
Rasul Paulus dalam bacaan pertama kepada jemaat di Roma merefleksikan kesetian iman itu dengan merujuk pada salah satu tokoh besar dalam perjanjian lama yakni Abraham, yang telah dibenarkan karena imannya.
Semoga dengan bantuan rahmat Allah, kita sekalian mempu menyadari betapa berharganya kita di hadapan Allah. *
RD. Donnie Migo, Imam Keuskupan Maumere, Mahasiswa Global Programs (Missouri School of Journalism) pada University of Missouri, USA