ENDE, FLORESPOS.net – Kantor Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabuapeten Ende, Provinsi NTT yang terletak di Jalan El Tari Kota Ende diresmikan pada, Senin (16/9/2023) siang.
Kantor dengan konstruksi bangunan yang megah ini diresmikan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri secara virtual bersama 21 Kantor DPD, PAC dan Rumah Sakit milik PDIP di seluruh Indonesia.
Peresmian Kantor DPC PDIP Ende diawali dengan pengguntingan pita oleh anggota DPR RI, Andreas Hugo Parera dan dilanjutkan dengan pemberkatan oleh Vikep Ende, RD Edi Dopo.
Usai pemberkatan dilanjutkan dengan doa lintas agama yang dibawakan oleh empat tokoh agama di Ende yaitu Ketua MUI Ende, H. Abdul Syukur Muhammad, pastor paroki Onekore, Pater Krispinianus Lado, SVD, Perwakilan tokoh agama Protestan, Ruben Lay Riwu dan PHDI Ende, Rateman.
Acara peresmian Kantor DPC PDIP Ende juga dihadiri oleh pengurus DPD PDIP NTT, pimpinan Partai Politik di Ende, tokoh adat, tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar kantor DPC.
Ketua DPC PDIP Ende, Fransiskus Taso menyampaikan terima kasih kepada anggota DPR RI Andreas Hugo Parera yang telah menghadirkan gedung ini.
“Kami hanya terima kunci saja, beliau yang urus dari awal hingga peresmian hari ini”.
Ketua DPC juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang hadir, partai politik dan khususnya partai politik koalisi pendukung Ganjar Pranowo yaitu Hanura, PPP, Perindo.
Kantor ini akan menjadi rumah rakyat dan sekretariat pemenangan bersama pemenangan Ganjar Pranowo.
Anggota DPD RI yang juga wakil ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Parera (AHP) mengatakan, kehadiran gedung ini melalui proses yang panjang. Hari ini secara bersamaan ketua umum PDIP meresmikan 21 gedung kantor diantaranya kantor PAC, kantor DPD dan Rumah Sakit serta kantor DPC termasuk DPC PDIP Ende di Jalan El Tari.
AHP juga menekankan kantor DPC ini tidak saja menjadi kantor partai tetapi akan menjadi kantor bersama atau rumah rakyat untuk menerima aspirasi rakyat.
“Kantor ini bukan hanya untuk jadi kantor partai rumah bersama atau rumah rakyat. Masyarakat, nelayan dan tani datang sampaikan aspirasi di rumah ini,” katanya.*
Penulis: Willy Aran/Editor: Anton Harus