Oleh: RD. Donnie Migo
(Senin dalam Pekan Biasa XXVIII)
Dalam Injil Lukas hari ini terdapat kisah tentang orang banyak yang meminta tanda kepada Tuhan Yesus.
Permintaan ini didasari oleh motivasi mereka untuk menguji atau mencobai Tuhan. Namun Tuhan Yesus mengajar mereka dengan merujuk pada tanda Nabi Yunus.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Yunus diutus ke Niniveh untuk mewartakan agar seluruh penduduk dan makluk hidup di kota itu bertobat.
Tuhan mengutus Nabi Yunus karena belas kasih atas umatNya dan Dia tidak mau mereka binasa oleh karena dosa-dosanya.
Mujizat pun terjadi, orang-orang Ninive tidak dihukum karena setelah mendengarkan nubuat Yunus,
mereka mengumumkan puasa bagi seluruh penduduk dan makluk hidup.
Berbeda dengan umat di Ninive, Tuhan Yesus menegur generasi yang tidak peka terhadap seruan pertobatan dan pemberitaan tentang kabar baik sebagai angkatan yang jahat.
Angkatan ini meminta tanda tetapi mereka tidak menyadari kehadiran Kristus di tengah-tengah mereka. Mereka larut dalam cerita masa lalu tetapi mereka tidak hidup di masa sekarang.
Ketidakmampuan untuk menyadari kehadiran kristus dalam hidupnya membuat mereka sulit untuk mengenal dan mencintai Kristus.
Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus memperkenalkan Kristus kepada umat di Roma.
Dia menulis bahwa Kristus adalah Anak Allah yang berkuasa dan menyatakan bahwa mereka semua yang mendengarkan kesaksiannya ini adalah orang yang dikasihi Allah, dipanggil dan dijadikan kudus.
Tujuannya agar pada pendengarnya di Roma menyadari bahwa titik pusat dari ajaran Rasul Paulus adalah Kristus itu sendiri.
Mari kita mohon, semoga melalui sabda Allah yang kita baca dan kita renungkan hari ini, dapat menghantarkan kita untuk mengenal kehadiran Kristus dalam setiap rahmat dan berkat yang
kita terima.
Tuhan Yesus memberkati.
RD. Donnie Migo, Imam Keuskupan Maumere Mahasiswa Global Programs (Missouri School of Journalism) pada University of Missouri, USA