LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Bertani kedelai di Desa Nggilat, Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, menguntungkan, karena potensinya menjanjikan.
Desa Nggilat berada di wilayah utara Kabupaten Mabar, tepanya di bibir laut Pulau Flores.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tunas Harapan Nggilat, Agustinus Munjal, mengatakan itu menanggapi Florespos.net, di Labuan Bajo, Rabu (11/10/ 2023), terkait untung rugi bertani kedelai.
Munjal yang juga penangkar kedelai, datang di Labuan Bajo, untuk ikuti Bimtek perbenihan kedelai berstandar yang diselenggara BSIP NTT di Mabar, seperti dilansir media ini sebelumnya.
Menurut Munjal, bertani kedelai hemat tenaga dan biaya. Juga kurang terserang hama dan penyakit, kurang membutuhkan air seperti menanam dan merawat tanaman padi. Menanam dan merawat tanaman jagung juga begitu, sama seperti padi.
Soal harga, ungkap Munjal, pasaran kedelai di daerahnya belakangan cendrung naik, kebutuhan pasarnya juga meningkat. Harga kedelai di wilayahnya lebih kurang Rp. 9000 setiap kilogram (kg).
Sedangkan harga beras di desanya, masih Munjal, selama ini hanya berkisar Rp.600 ribu/karung isi 50 kg. Sementara harga jagung biji paling-paling Rp.4000/kg.
Jika dibandingkan dengan menanam padi sawah atau jagung, bertani kedelai jauh lebih mudah.
“Saya konsisten berusaha kedelai sejak dua ribu tujuh belas. Menguntungkan. Di Nggilat potensi menjanjikan. Yang penting kerja serius, telaten. Menurut saya begitu,” kata Munjal.
Pada kesempatan yang sama, Erick Teguh Herwinda, membenarkan. Herwinda adalah offtaker kedelai.
Menurutnya, harga kedelai terkini Rp.10.000/kg, terima di gudang yaitu di Reo Kabupaten Manggarai, tetangga Mabar.
Potensi kedelai di Flores, kata Herwinda, baik, termasuk di 3 Manggarai, yaitu Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Manggarai Barat.
“Salah satu daerah potensi kedelai di Mabar yakni di Desa Nggilat. Saya sudah pulang dari sana. Kami hadir di sini sejak tahun 2020,” ujar Herwinda. *
Penulis: Andre Durung / Editor: Wentho Eliando