Antraks Dapat Perhatian Serius Dinas Peternak Mabar

- Jurnalis

Rabu, 4 Oktober 2023 - 17:15 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mabar NTT, drh. Yanuarius Saridin.

Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mabar NTT, drh. Yanuarius Saridin.

LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Selain rabies dan lain-lain, penyakit ternak yang mendapat perhatian serius pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan  (PKH) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT adalah antraks.

Hewan yang terkena antraks antara lain sapi dan kerbau. Saat ini tidak ada antraks di Mabar, karena tak ada laporan petugas dari lapangan pun dari masyarakat Mabar tentang hal itu, antraks.

Demikian kata Pejabat Otoriter Veteriner Dinas PKH Mabar, Yanuarius Saridin, menanggapi FloresPos. Net di Labuan Bajo, Rabu (4/10/2023), terkait kabar bahwa ada antraks di Mabar belakangan ini.

Baca Juga :  Genjot PAD, Pemkab Manggarai Barat Gandeng Berbagai Elemen

Sesaat sebelumnya di tempat sama, dengan alasan kurang sehat, Kepala Dinas PKH Mabar, Abidin, menyarankan media ini bertemu Dokter Hewan Yanuarius Saridin atas kabar antraks tersebut di tanah Mabar akhir-akhir ini.

Khusus antraks, PKH memberi perhatian serius, kata Saridin, karena penyakit ini bersifat menular. Apabila dagingnya dikonsumsi manusia maka orang tersebut bisa terkena antraks, dan kalau tak segera ditangan medis bisa meninggal dunia.

Penyebab antraks bakteri, bertahan hidup dalam tanah berbentuk kapsul bisa capai 70 tahun. Kalau bakteri ini mau dimatikan harus suhu seribu deraja Celsius.

Baca Juga :  Taman Nasional Komodo dan Keanekaragaman Bawah Lautnya

Terakhir kasus antraks di Mabar,  masih Saridin, Tahun 2019, yaitu di Kecamatan Lembor, dan Lembor Selatan.  Sekitar Tahun 1997, antraks juga pernah terjadi Mabar.

Pemkab Mabar melalu Dinas PKH selalu menyediakan obat/vaksin antrak. Vaksin untuk hewan/ternak yang lain juga selalu tersedia di PKH Mabar, termasuk vaksin rabies, kecuali untuk ASF belum ada obat/faksinnya di seluruh dunia, tak terkecuali Mabar, kata Saridin. *

Penulis: Andre Durung/Editor: Anton Harus

Berita Terkait

Dukung Ketahanan Pangan, Bripka I Gusti Epri Dwi Arsika Dorong Warga Budidaya Ikan Nila
Tiba di Huntara, Penyintas Erupsi Lewotobi Merasa Bahagia dan Lega
200 Kepala Keluarga Penyintas Lewotobi Mulai Masuk Hunian Sementara
Besok Batas Akhir Pendaftaran Seleksi PPPK Tahap II, Ini Imbauan Menpan Rini
Kemenpan Imbau Instansi Pemerintah Segera Sampaikan Laporan Kinerja 2024
Nasabah PNM Mekaar Mengajar dan Berkarya, Mewujudkan Impian di Bantar Gebang
Inkubasi Bisnis, NGO Bakal Bikin Pelatihan UMKM Di Labuan Bajo
PAD Flores Timur Ngos-ngosan Parkir Dua Digit
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 19:27 WITA

Dukung Ketahanan Pangan, Bripka I Gusti Epri Dwi Arsika Dorong Warga Budidaya Ikan Nila

Senin, 20 Januari 2025 - 16:27 WITA

Tiba di Huntara, Penyintas Erupsi Lewotobi Merasa Bahagia dan Lega

Senin, 20 Januari 2025 - 12:42 WITA

200 Kepala Keluarga Penyintas Lewotobi Mulai Masuk Hunian Sementara

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:21 WITA

Besok Batas Akhir Pendaftaran Seleksi PPPK Tahap II, Ini Imbauan Menpan Rini

Minggu, 19 Januari 2025 - 20:21 WITA

Kemenpan Imbau Instansi Pemerintah Segera Sampaikan Laporan Kinerja 2024

Berita Terbaru

Penyintas Eupsi Lewotbi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur Saat Tiba di Huntara, Senin (20/1/2025) sore. (FOTO: WENTHO ELIANDO)

Nusa Bunga

Tiba di Huntara, Penyintas Erupsi Lewotobi Merasa Bahagia dan Lega

Senin, 20 Jan 2025 - 16:27 WITA