LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Edistasius Endi, Bupati Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta pihak Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Bogor mengembalikan ke habitatnya di Mabar semua Komodo yang mungkin masih ada di luar, termasuk yang barangkali juga ada di luar negeri.
Bupati Endi beralasan karena di dunia habitat asli Komodo atau Varanus komodo hanya ada di Flores, khususnya yang berasal dari Mabar, baik dalam kawasan Taman Naional Komodo (TNK) pun di Cagar Alam (CA) Wae Wu’ul dan sekitar.
Orang nomor satu Mabar itu menyampaikan itu pada acara pelepasliaran 6 Komodo Flores di habitat aslinya di kawasan Cagar Alam (CA) Wae Wu’ul, Kecamatan Komodo, Mabar, Flores barat (Flobar) NTT belum lama ini seperti dilansir media ini sebelumnya.
Acara yang dimotori TSI Cisarua Bogor tersebut, seremonialnya di pusatkan di SDN Menjaga, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, sekitar 1 kilo meter dari lokasi pelepasliaran 6 Komodo Flores tersebut.
Bupati Edi berharap kepada TSI agar Komodo di Mabar banyak betina, karena yang sekarang konon kabarnya didominasi Komodo jantan, termasuk 6 ekor baru datang dari TSI Cisarua Bogor untuk lepas liar di CA Wae Wu’ul, katanya.
Pada kesempatan yang sama, nada hampir sama datang dari anggota Komisi IV DPR-RI asal Fraksi Nasdem, Julie Sutrisno Laikodat.
Wakil rakyat satu ini asal Daerah Pemilihan (Dapil) NTT I yang mencakupi Alor, Lembata dan Flores termasuk Mabar.
Kata Julie Sutrisno Laiskodat, salah satu yang membuat NTT buming, mendunia, karena ada Komodo. Habitat aslinya cuma di NTT, di Mabar.
“Terima kasih karena saudara kami Komodo kembali ke kami. Saya setuju konservasi,” kata Julie Sutrisno Laiskodat.
Sehubungan dengan ini, semua pihak diharapkan melakukan konservasi. Komodo bagian dari pariwisatas. Pariwisata demi kesejahteraan masyarakat NTT.
Untuk itu jagalah Komodo, jangan ganggu habitanya, jangan punah dia (Komodo). Kalau lakukan itu sama dengan menghancur piring nasi kita.
Pelaku pariwisata mesti menjaga Komodo, konservasi demi anak cucu. Komodo hanya ada di kita, tutup Julie Sutrisno Laiskodat.
Ketika itu tersiar kabar Komodo yang berada di luar habitat aslinya di Mabar yakni sekitar 100 ekor. Seratus ekor binatang purba, langka nan buas itu antara lain hidup di TSI Cisarua Bogor dan di luar negeri, entah di negara mana.
Kemudian Komodo yang ada di habitat aslinya di TNK Mabar sekitar 3000 ekor, di CA Wae Wu’ul kurang lebih 23 ekor, belum termasuk 6 ekor pindahan baru dari TSI Cisarua Bogor.
Juga belum termasuk di TWA Riung Ngada, Pota Manggarai Timur, Pulau Longos, Bari, Golo Mori, Nanga Bere (semua di Mabar). Juga konon kabarnya Komodo ada juga di Watu Manu-Sikka, dan di Pulau Solor-Flores Timur.
Kadal raksasa yang hidup di tanah aslinya di CA Wae Wu’ul, Riung, Pota, Longos, Bari, Golo Mori, Nanga Bere, Watu Manu, dan di Pulau Solor adalah Komodo Flores. *
Penulis: Andre Durung / Editor: Wentho Eliando