MAUMERE, FLORESPOS.net-Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup 128 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang sedang menjalani terapi di Panti Santa Dymphna Maumere, Pemimpin Panti Sr. Lucia, CIJ turun langsung ke lapangan menjual bubuk Kopi Santa Dymphna Denga Cita Rasa Kasih seberat 250 gram kepada masyarakat luas dengan harga Rp100.000 per sachet.
“Minta maaf, saya mengetuk lagi hatimu dengan menawarkan Kopi Santa Dymphna dengan Cita Rasa Kasih. Kopi seberat 250 gram dengan harga Rp100.000 sudah termasuk biaya ongkos. Hatimu selalu bertumbuh kasih akan membuatmu bahagia dan sukacita dalam kasih. Salam kasihku,” kata Suster Lucia, CIJ, ditemui di Panti Santa Dymphna, Sabtu (2/9/2023).
Suster Lucia mengakui ODGJ yang di panti yang dipimpinnyaadalah orang-orang yang mengalami kegersangan hati dari cinta dan kasih kita.
“Saya berjalan ke pegunungan, gunung penuh bebatuan dan begitu gersang, hanya ada satu pohon yang hijau, menyejukkan hatiku.OGDJ di Panti Santa Dymphna adalah orang-orang yang mengalami kegersangan hati dari cinta dan kasih kita, semoga pohon yang tetap hijau dalam kegersangan,ibarat hati kita yang tetap bertumbuh dengan kasih yang tak pernah pudar,” katanya.
Suster Lucia mengetuk hati semua elemen warga, khususnya yang mempunya hati kepada orang-orang kecil, khususnya ODGJ untuk memberikan dukungan moril dan bantuan, termasuk membeli Kopi Santa Dymphna dengan cita rasa kasih yang diproduksi di Panti yang dipimpinnya itu.
“Kami memproduksikan kopi dengan cita rasa kasih.Kopi yang kami produksikan dan pasarkan diolah dari kopi arabika asli Bajawa. Kopi yang kami pasarkan bercita rasa kasih. Kami siap memenuhi permintaan konsumen. Kopi seberat 250 gram dengan harga Rp100.000 sudah termasuk biaya ongkos. Hatimu selalu bertumbuh kasih akan membuatmu bahagia dan sukacita dalam kasih. Salam kasihku,” katanya.
Total Mengabdi ODGJ
Sosok Sr. Lucia, CIJ seorang biarawati Kongregasi Suster Cor Imitacione Jesu (CIJ) sudah tak asing lagi dalam hati warga Flores-Lembata, khususnya, dan masyarakat NTT/Indonesia umumnya.
Betapa tidak.Selain malang melintas dalam karya kemanusiaan mendampingi ratusan OGDJ di Panti Santa Dymphna yang dipimpinnya dalam 20 tahun terakhir, figur biarawati kelahiran Mataloko, Kabupaten Ngada tahun 1966 ini dalam 10 tahun terakhir selalu aktif dalam menulis buku, menciptakan ratusan puisi, dan tampil sebagai vokalis/penyanyi dalam puluhan lagu yang diciptakannya, dan yang syair lagunya berasal dari puisi-puisi karyanya.
Suster Lucia di tengah totalitasnya mendampingi ratusan ODGJ Panti Dymphna, ia selalu meluangkan waktu untuk menulis buku, menghasilkan puisi, menyanyikan sejumlah lagu karyanya, dan pelbagai kegiatan kemanusiaan lainnya.
Data yang diterima media ini menyebutkan bahwa hingga tahun 2023 ini, Suster Lucia sudah menghasilkan 10 buku karyanya.
Buku-buku masing-masing berjudul:Mutiara Sampah (2013) dan dicetak ulang sebanyak 5 kali, termasuk edisi Revisi (2018); Makna Ilahi: Kumpulan Puisi dan Renungan (2013), Mutiara Jiwa: Kumpulan Puisi dan Meditasi (2015), Mutiara Hati: Kumpulan Puisi dan Kata Bermakna (2017), Mutiara Iman: Kumpulan Puisi dan Kata Bermakna (2018), Mutiara Batih: Kumpulan Puisi dan Meditasi (2018), dan Mutiara Kasih: Kumpulan Puisi (2021), Simfoni Kasih Santa Dymphna:Kumpulan Lagu dari Puisi-Puisi Suster Lucia, CIJ.
Buku karya Suster Lucia ini diterbitkan oleh Penerbit Karmelindo anggota Ikatan Penerbit Indonesia.
Selain buku, Suster Lucia juga menghasilkan ratusan puisi , kata bermakna, dan meditasi yang sangat mendalam. Uniknya, puisi-puisi karyanya ini dijadikan syair lagu rohani yang dibingkaikannya buku berjudul Simfoni Kasih Santa Dymphna: Kumpulan Lagu dari Puisi-Puisi Suster Lucia, CIJ yang juga diterbitkan oleh PT Karmelindo.
Dalam buku ini termua 59 lagu yang juga merupakan judul puisi. Ada pun lagu-lagu yang termuat dalam buku simponi ini berjudul Luka Dibalut Tuhan, Mars Santa Dymphna, Tuhanlah Kekuatanku, Mutiara Hati, Cinta dan Harapan, Cinta Penuh Iman, Kekayaan Hati, Menebar Hati, Puri Hati.
Lalu, Ada Iman, Akar Hati, Hati Berbalas Kasih, Rindu Hati, Bingkai Kasih Chinesse, Hymne Bapak Engelbertus, SVD; Iman pada Salib, Iman Seorang Wanita, Kasih dan Kesabaran,Kasihmu Tak Tertakar,Kesabaran Itu Indah, Kesatuan Kasih Chinesse, Mars Henricus Leven, SVD.
Memeluk Allah, Merangkai Kehidupan, Mutiara Iman, Mutiara Kasih,Penuh Iman Mendamba, Pesona Ilahi, Taburan Iman, Telaga Batin, Terkapar di Jalanan, Tersulam Dalam Salib, Tuhan Musnahkanlah Corona, Syukur Tuhan, Doa dan Pasrah, Jeritan Hati Anak Cacat, CintaMu Tuhan, Terang Kasih, Langkah Iman.
Damai BersamaMu, Jendela Hati, Dalam Iman, Terlukis Indah,Dengan Iman, Cinta Kaum Difabel, Hanyalah CintaMu, Tujuan Iman, Kasih yang Terjaga, Kebeningan Jiwa, Berbias Kasih, Cahaya Kasih Tuhan, Surga Kecil Imanku, Syukur KasihMu Tuhan, Iman Sebesar Biji Sesawi, Jendela Hati 2, dan Menebar Iman.
Selain menghasilkan buku, Suster Lucia juga telah mengembangkan bakat menyanyi vocalis dalam puluhan lagu yang diciptakannya, dan dibuat dalam konten Youtube yang sangat viral dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa lagu yang syairnya diciptaan Suster Lucia dan menjadi vokalisnya yang sempat viral di Youtube di antaranya: Doa dan Pasrah, Merangkai kehidupan, Tuhan musnahkan corona, Akar Hati, Kesatuan Kasih Chinese, Kasih dan Kesabaran, Menebar Hati, Mutiara Hati, Ahok untukmu,Luka Dibalut Tuhan, Cinta Kaum Difabel, Taburan Iman,Tuhanlah kekuatanku, Kesabaran itu Indah, Syukur KasihMu Tuhan, dan Kasihmu Tak Tertakar (Lagu Untuk Pak Jokowi). Lagu terakhir ini sangat viral dan memiliki viewers hingga Agustus 2023 ini di atas 788.000 lebih.
Terinspirasi ODGJ dan Orang Kecil
Suster Lucia, CIJ yang ditemui di Panti Santa Dymphna Jalan Wairklau Maumere, baru-baru ini mengemukakan pihaknya tekun menulis buku, puisi dan lagu karena terinspirasi oleh pancaran kasih Tuhan Yesus dalam diri ODGJ dan orang kecil yang dilayaninya dalam belasan tahun di Panti Santa Dymphna.
“Semua karya buku, puisi, lagu yang saya hasilkan ini semuanya karena belas kasih Tuhan Yesus, dan pancaran kasih yang sama dalam diri ODGJ dan orang-orang kecil,” kata Suster Lucia.
Suster Lucia mengaku ia selama ini selalu memiliki kepedulian terhadap ODGJ dan difabel selain karena alasan kemanusiaan dan penghayatan imannya akan Yesus yang Tersalib, juga ia lakukan ini karena panggilan hati.
“Sesungguhnya hati memainkan peran amat penting dalam hidup ini. Apabila hati selalu dijaga, dan dipelihara, serta ditata dan dikelola dengan baik dan benar, maka orang akan selalu menemukan sesuatu yang baik dan indah dalam hidupnya. Keiklasan hati selalu terbuka terhadap sesama, terutama bagi ODGJ dan difabel. Para ODGJ inilah mutiara bagi saya dan yang menginspirasi saya untuk selalu menulis buku, puisi, menulis lagi dan terus bernyanyi,” kata Suster Lucia.
Untuk diketahui, Sr. Lucia, biarawati CIJ telah berada di Panti Santa Dymphna Yayasan Bina Daya St. Vinsensius Cabang Sikka (YASBIDA) sejak tahun 2003 hingga saat ini.
Dalam tenggang waktu itu, Suster Lucia selalu berada di tengah Orang Dengan Gangguan Jiwa siang dan malam dengan totalitas pelayanannya yang tulus, tanpa syarat.
Suster Lucia selalu menunjukkan sikap berbelas kasih kepada mereka, dan selalu menghadirkan wajah Yesus yang berbelas kasih kepada sesama, terutama kepada ODGJ dan orang-orang terlantar.
Suster Lucia membaktikan seluruh jiwa raga dan segenap kekuatannya untuk kepentingan ODGJ dan kaum terlantar.
“Kaum ODGJ adalah mutiara terindah dalam hidupku. Karena itu, saya melayani mereka tanpa syarat, dan selalu berbelas kasih,” katanya. *
Penulis: Wall Abulat / Editor: Wentho Eliando