Harga Beras Melambung, Pemerintah Diminta Segera Lakukan Operasi Pasar di Mabar

- Jurnalis

Minggu, 24 September 2023 - 14:28 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga Menjaga Mabar NTT, Sabtu (23/9/2023). Dari kiri ke kanan: Ibrahim, Sudirman, Umar.

Warga Menjaga Mabar NTT, Sabtu (23/9/2023). Dari kiri ke kanan: Ibrahim, Sudirman, Umar.

LABUAN BAJO FLORESPOS.net-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta segera melakukan operasi pasar murah di Menjaga, Desa Mancang Tangga-Kecamatan Komodo, khususnya beras.

Pasalnya harga pangan jenis satu itu (beras) akhir-akhir ini terus melambung di areal permukiman di bibir laut Sawu tersebut, Menjaga.

Demikian 4 warga Menjaga secara terpisah kepada media ini di kompleks SDN Menjaga, Sabtu (23/9/2023). Mereka berempat yakni Syarifudin, Ibrahim, Umar, dan Sudirman.

Keempatnya mengaku bahwa harga beras setempat (Menjaga) hari-hari terakhir telah menyentuh angka Rp.700 ribu sampai dengan Rp.800 ribu setiap karung isi 50 kilogram (kg).

Baca Juga :  Tiga Lembaga Latih Pokdarwis Wae Lolos Manggarai Barat

Padahal sebelum- sebelumnya di bawah itu, kata mereka. Oleh sebab itu, berharap kepada Pemkab Mabar segera melakukan operasi pasar murah di Menjaga, khususnya beras.

Hal itu untuk menekan harga beras setempat yang terus melambung akhir-akhir ini, untuk membantu masyarakat setempat, ujar mereka berempat.

Syarifudin, Ibrahim, Sudirman, dan Umar mengatakan, di Menjaga tidak ada sawah. Pekerjaan pokok warga setempat rata-rata nelayan, disamping nyambi juga di sektor perkebunan.

Baca Juga :  Kapolda Asadoma Ingatkan Masyarakat NTT Bahaya Radikalisme

Menjaga berada di lembah, di bawah deretan sejumlah gunung, antara lain bukit Bloleng. Menjaga juga berada di mulut laut Sawu. Alam setempat tampak gersang, pada musim kemarau sekarang panas menyengat.

Diberitakan media ini sebelumnya,  harga beras naik, hasil perkebunan jatuh, pria Ndoso NTT ramai-ramai merantau ke Kalimantan. *

Penulis: Andre Durung/Editor: Anton Harus

Berita Terkait

FOTO BERITA: Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Bangunan di Kawasan Terminal Weri-Larantuka Dibiarkan Terlantar
Satu Rumah Warga di Manggarai Timur di Lahap Si Jago Merah
Manggarai Barat Layak Miliki Hotel Sendiri, Punya Tanah Dan Perusahan Daerah
Mendesak, Perumda Bidadari Manggarai Barat Dievaluasi
Mendes Yandri Susanto Dorong Desa Jadi Penyuplai Bahan Baku Program MBG
Pemasaran Menjadi Faktor Kunci Mendorong Kinerja Sektor Pariwisata
RSUD Bajawa Ditunjuk untuk Pemeriksaan Kesehatan Lulusan ASN
Uskup Budi Kleden: Reba Adalah Nilai yang Perlu Diteruskan
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 16:00 WITA

FOTO BERITA: Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Bangunan di Kawasan Terminal Weri-Larantuka Dibiarkan Terlantar

Jumat, 17 Januari 2025 - 12:00 WITA

Satu Rumah Warga di Manggarai Timur di Lahap Si Jago Merah

Jumat, 17 Januari 2025 - 10:13 WITA

Manggarai Barat Layak Miliki Hotel Sendiri, Punya Tanah Dan Perusahan Daerah

Kamis, 16 Januari 2025 - 19:29 WITA

Mendes Yandri Susanto Dorong Desa Jadi Penyuplai Bahan Baku Program MBG

Kamis, 16 Januari 2025 - 15:37 WITA

Pemasaran Menjadi Faktor Kunci Mendorong Kinerja Sektor Pariwisata

Berita Terbaru

Inosensius Enryco Mokos, M. I. Kom

Opini

Memutus Rantai TPPO NTT (Sebuah Ajakan Transformatif)

Sabtu, 18 Jan 2025 - 09:37 WITA

Inosensius Enryco Mokos

Opini

Makan Bergizi Gratis, Menu Sehat untuk Generasi Emas

Jumat, 17 Jan 2025 - 14:53 WITA

Nusa Bunga

Satu Rumah Warga di Manggarai Timur di Lahap Si Jago Merah

Jumat, 17 Jan 2025 - 12:00 WITA