Harga Beras Naik, Hasil Perkebunan Jatuh, Pria Ndoso NTT Ramai-Ramai Merantau ke Kalimantan

- Jurnalis

Jumat, 22 September 2023 - 15:14 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arkadeus Darung, warga Desa Wae Buka, Kecamatan Ndoso, Mabar NTT.

Arkadeus Darung, warga Desa Wae Buka, Kecamatan Ndoso, Mabar NTT.

LABUAN BAJO FLORESPOS.net-Tak sedikit pria asal Desa Wae Buka, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) merantau ke Kalimantan untuk mendapatkan pekerjaan demi menghidupi anak istri/keluarga. Lapangan kerja di Mabar terbatas.

Demikian Arkadeus Darung (58) warga Desa Wae Buka, Ndoso- Mabar-NTT kepada Florespos.net di Labuan Bajo, Jumat (22/9/2023).

Diungkapkan Edi, sapaan akrab Arkadeus Darung, Warga Ndoso ramai-ramai meninggalkan kampung halaman, merantau ke negeri orang, Kalimantan, karena di sana ada lapangan kerja, antara lain di perkebunan sawit.

Baca Juga :  BPOLBF Bersama Disparekrafbud Manggarai Barat Selenggarakan Teras Ekraf

Pada sisi lain harga pangan di Mabar belakangan naik tajam, khususnya di Kecamatan Ndoso, termasuk Wae Buka. Di antaranya beras Rp. 650 ribu per karung isi 50 kilogram (kg), sebelumnya Rp. 500 ribu untuk ukuran yang sama, karung isi 50 kg. Jagung seharga Rp. 10.000/kg dari sebelumnya Rp. 750/kg.

Tanaman pisang di Desa Wae Buka belakangan juga tak bisa dikonsumsi karena terkena penyakit.

Sementara hasil sejumlah tanaman perdagangan/perkebunan di Desa Wae Buka  Tahun 2023 jatuh tajam, antara lain kopi, kemiri, dan kakao/cokelat. Ditengarai antara lain karena dipicu oleh curah hujan tinggi Tahun 2022.

Baca Juga :  Polres Ngada Sumbang 50 Kantong Darah untuk PMI

Sehingga demi menghidupi anak istri dan keberlangsungan pendidikan anak-anak, maka suami mau tak mau harus merantau ke Kalimantan sebagai kuli perkebunan sawit. Namun yang dibutuh hanya laki-laki berusia maksimal 45 tahun karena dianggap masih enerjik.

Uang didapat dikirim ke keluarga, anak istri di kampung (Wae Buka- Ndoso) untuk beli beras dan berbagai kebutuhan lainnya, termasuk untuk ongkos anak sekolah, tutup Darung. *

Penulis: Andre Durung/Editor: Anton Harus

Berita Terkait

Dugaan Pelecehan di RSUD Ende Naik Tahap Penyidikan, PH Apresiasi Kerja Penyidik
Romo Laurens Teon Ubah Lahan Bebatuan Jadi Pusat Pengembangan Hortikultura
Ada Puskesmas di Ende Tak Punya Dokter, Dewan Minta Pemimpin Baru Benahi Manajemen
Masyarakat Diimbau Tidak Beraktivitas dalam Radius Bahaya, Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Level Awas
Badan Pengurus Akuatik Ende Komitmen Lahirkan Atlet ke Tingkat Nasional
Tekan Angka Kecelakaan Lalu lintas, Ini Langkah Cerdas Sat Lantas Polres Nagekeo
Komisi II DPRD Apresiasi Kerja PDAM Ngada
Ratusan Ternak Babi di Ende Mati, Gadir: Kami Belum Bisa Pastikan Itu ASF
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 12:01 WITA

Dugaan Pelecehan di RSUD Ende Naik Tahap Penyidikan, PH Apresiasi Kerja Penyidik

Kamis, 13 Februari 2025 - 19:18 WITA

Romo Laurens Teon Ubah Lahan Bebatuan Jadi Pusat Pengembangan Hortikultura

Kamis, 13 Februari 2025 - 15:42 WITA

Ada Puskesmas di Ende Tak Punya Dokter, Dewan Minta Pemimpin Baru Benahi Manajemen

Kamis, 13 Februari 2025 - 10:33 WITA

Masyarakat Diimbau Tidak Beraktivitas dalam Radius Bahaya, Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Level Awas

Kamis, 13 Februari 2025 - 10:01 WITA

Badan Pengurus Akuatik Ende Komitmen Lahirkan Atlet ke Tingkat Nasional

Berita Terbaru