ENDE, FLORESPOS.net-Lembaga DPRD Ende menyoroti masih rendahnya realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Ende, Provinsi NTT. Hingga pertengahan tahun anggaran realisasi masih jauh dari target.
Sejumlah fraksi di DPRD saat rapat Paripurna pada Selasa (19/9/2023) lalu menyoroti rendahnya realisasi PAD di Kabupaten Ende.
Fraksi Amanat Keadilan Sejahtera meminta pemerintah menjelaskan rendahnya faktor penyebab dan alasan masih rendahnya realisasi PAD.
Menurut data dalam pandangan umum fraksi Amanat Keadilan Sejahtera menyatakan pendapatan asli daerah hingga bulan Agustus 2023 masih sangat rendah atau belum mencapai setengah dari target.
Target PAD Kabupaten Ende di tahun 2023 yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp 80 miliar lebih namun hingga memasuki pertengahan tahun realisasi baru mencapai Rp 17 miliar lebih atau 21,90 %.
“Fraksi meminta penjelasan dari pemerintah karena sudah pertengahan tahun tetapi realisasinya masih sangat rendah,” kata Fadlin Ndely dari Fraksi Amanat Keadilan Sejahtera.
Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Ende, Ahmad yang dikonfirmasi Florespos.net, Kamis (21/9/2023) mengatakan bahwa rendahnya realisasi PAD secara keseluruhan karena penerimaan dari OPD terkait juga masih rendah.
Faktor lainnya yaitu beberapa sumber pendapatan pada akhir Agustus lalu masih tersimpan di kas penampungan dan belum ditransfer ke kas daerah sehingga memengaruhi realisasi.
Faktor lainnya yaitu Bapenda Ende kekurangan tenaga atau sumber daya manusia serta anggaran untuk mendukung kegiatan di lapangan.
Ahmad mengatakan setelah mendapat sorotan dari DPRD Ende pihaknya berkoordinasi dengan OPD terkait untuk meningkatkan penagihan di lapangan.
Dikatakannya bahwa kondisi per 20 September 2023 realisasi PAD sudah meningkat dari sebelumnya. Realisasi saat ini sudah mencapai Rp 41.014. 981.136,36 atau 50,84%. *
Penulis: Willy Aran / Editor: Wentho Eliando