RUTENG, FLORESPOS.net – Dalam gelaran Media Relations yang diadakan PLN UIP Nusra di Ruteng, Manggarai, NTT, para wartawan banyak menyerap informasi, isu, dan keluhan publik. Di antaranya mengangkat isu ‘Papa Minta Saham’ dan kondisi riil tidak ada jaringan internet di wilayah pengembangan listrik Ulumbu.
Dalam Media Relations yang diadakan di Aula Hotel dan Restoran Springhil Ruteng, Manggarai, Selasa (14/3/2023), para wartawan memberi banyak masukkan ke PLN UIP Nusra berkaitan aspirasi-aspirasi, keluhan, dan isu-isu yang berkembang dalam masyarakat wilayah Poco Leok, belakangan ini.
Di antaranya isu gas beracun, tanah dan air tercemar, tanah mudah longsor, terancamnya tanah kelangsungan masyarakat adat, ganti rugi yang tidak seimbang, dan lain-lain.
Lalu, ada juga isu ‘Papa minta saham’. Tidak tahu siapa yang disebut papa itu dalam proses pengembangan listrik Ulumbu itu.
Lalu, ada juga masalah jaringan internet di wilayah Poco Leok. Bagaimana publik masyarakat bisa tahu tentang apa dan bagaimananya Ulumbu itu kalau aksesnya tidak ada dan hanya mengandalkan sosialisasi.
“Saya mau katakan bahwa acara yang kita buat ini kurang ada dampaknya untuk masyarakat Poco Leok. Mengapa? Bagaimana publik Poco Leok bisa membaca berita online kalau jaringan internet jika tidak ada,” ujar wartawan Pepy Kurniawan.
Sedangkan wartawan Ronald Tarsan mengatakan, banyak sekali isu negatif berkaitan dengan pengembangan panas bumi Ulumbu di wilayah Poco Leok. Karena itu, warga 10 gendang Poco Leok menolak adanya geotermal.
“Isu-isu sangat banyak, terutama yang negatif. Kita berharap PLN bisa menyikapi semua ini secara baik agar tidak terus menjadi masalah dalam proses yang ada,” katanya.
Ketika itu, petinggi PLN UIP Nusra, Panca Budi mengatakan, PLN ini adalah perusahaan negara. Karena itu, semua prosesnya sudah diatur agar semua dilaksanakan secara terbuka dan transparan.
“Tidak ada saham-sahaman itu. Ini perusahaan negara dalam hal menyediakan tenaga listrik di Indonesia,” katanya.*
Penulis:Christo Lawudin/Editor:Anton Harus