LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Bupati Manggarai Barat (Mabar), NTT, Edistasius Endi mendorong proses hukum oknum yang diduga melakukan pencemaran Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) Wae Mese supaya jera.
Hal itu dikatakan Bupati Edi yang juga Ketua Nasdem Mabar menanggap media ini di Labuan Bajo, Sabtu (11/3/2023).
Dikabarkan, pencemaran terjadi Kamis (9/3/2023). Diduga bahan berbahaya pencemaran adalah oli.
Akibatnya, produksi air baku di SPAM/Water Treatment Plan (WTP) Wae Mese stop total beberapa jam sepanjang Kamis-Jumat (9-10/3/ 2023).
SPAM/WTP Wae Mese dibangun oleh Pemerintah Pusat (Pempus) beberapa waktu lalu untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya. WTP ini dikelola PDAM Wae Mbeliling Mabar.
Menurut Bupati Edi, dirinya sudah dapat laporan terkait pencemaran SPAM Wae Mese. Itu terjadi pada Kamis (9/3). Diduga kuat terkait aktivitas tambang galian C di hulu kali/sungai Wae Mese dari satu perusahaan/pengusaha. Bahan berbahaya pencemaran itu diduga adalah oli atau solar.
Sehubungan dengan ini pula, di tempat kejadian perkara (TKP), sudah dipasang polisi line. Alat berat dan kendaraan pengusaha/perusahaan bersangkutan sudah diamani pihak berwajib kabarnya.
“Kasus ini sudah ditangani pihak berwajib. Aparat kepolisian sudah ke TKP, juga Pol.PP. Saya sudah pulang dari SPAM Wae Mese kemarin (Jumat, 10/3) sore,” ujar Bupati Edi yang eks Ketua DPRD Mabar itu.
Lokasi tambang tersebut, lanjut Bupati Edi, bagian dari Desa Tondong Belang Kecamatan Mbeliling. Ke sana melalui Desa Watu Nggelek, tetangga Tondong Belang. Sedangkan SPAM/WTP Wae Mese bagian dari Kecamatan Komodo/Kota Labuan Bajo.
Dampak buruk dari pencemaran tersebut, kata Bupati Edi, produksi air baku di SPAM Wae Mese stop total beberapa jam. Pipa-pipa air ke Labuan Bajo dari mulut SPAM ditutup total. Pihak pengelola segera membersihkan total SPAM bersangkutan sebelum air dialir kembali ke Labuan Bajo dari SPAM tersebut.
“Kemarin sore (Jumat, 10/3/2023), saya ke sana (SPAM Wae Mese). Tadi malam air sudah lepas, tapi belum semua, baru sebagian,” ujar Bupati Edi.
Lanjut Bupati, kasus pencemaran tersebut rugikan masyarakat dan pelanggan PDAM Wae Mbeliling di Kota Labuan Bajo dan sekitar.
Dan jika produksi air baku di WTP Wae Mese saat pencemaran itu tidak dihentikan produksinya, itu akan mengancam kesehatan pelanggan, masyarakat yang konsumsi air dari SPAM Wae Mese. Oleh sebab itu kasus ini harus diselesaikan secara hukum.
“Kita dorong penegakan hukum. Oknum pencemaran mesti proses hukum. Ini supaya ada efek jera,” ujar Bupati Edi.
Direktur PDAM Wae Mbeliling Mabar, Aurelius Endo, secara terpisah membenarkan. SPAM Wae Mese tercemar pada Kamis (9/3/2023) sore. Diduga bahan berbahaya pencemaran adalah oli atau solar. Itu merupakan hasil tes laboratorium, di mana air di SPAM berbusa dan bergelembung.
Setelah SPAM dibersihkan, lanjut Endo, air pun dialir ke pelanggan pada Jumat (10/3) malam, tetapi hanya sebagian. Dan baru bisa alir normal ke seluruh pelanggan PDAM Wae Mbeliling di Labuan Bajo dan sekitar pada Sabtu (11/ 3), ungkap Endo.*
Penulis: Andre Durung / Editor: Wentho Eliando