ENDE, FLORESPOS.net-Bakal Calon Bupati Ende, Dr, Laurentius Gadi Djou, Akt yang telah mendeklarasikan diri maju di Pilkada Ende sejak tahun lalu terus memperkenalkan diri kepada masyarakat.
Saat sosialisasi diri Laurentius Gadi Djou (LGD) juga menyampaikan alasan dan niatnya maju pada Pilkada Ende atau mau menjadi Bupati Ende.
Alasan atau niat itu juga disampaikan Laurentius Gadi Djou (LGD) saat sosialisasi di kompleks lorong BNI, Lingkungan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, Sabtu (4/3/2023) malam.
Kedatangan LGD ke kompleks itu disambut hangat oleh warga. LGD dan rombongan disambut tokoh masyarakat diiringi dengan tarian menuju tempat acara. Acara sosialisasi diri itu berlangsung dalam suasana keluargaan.
Seperti yang disampaikan warga saat sosialisasi sebelumnya, warga kompleks lorong BNI, Lingkungan Mautapaga juga mengharapakan LGD melanjutkan tangan dingin sang ayah, Almarhum Herman Josef Gadi Djou saat memimpin Ende. Warga juga mengharapkan LGD segera menentukan pendamping atau bakal calon wakil bupati dan berharap memiliki visi yang sama.
Bakal Calon Bupati Ende, Laurentius Gadi Djou pada kesempatan ini menyampaikan niat dan alasanya menjadi bupati Ende. Kata LGD, semua orang mempunyai hak yang sama untuk maju di pilkada jika memenuhi syarat.
Sebagai seorang putra daerah, kata LGD, dirinya telah menyatakan sikap atau mendeklarasikan diri maju di Pilkada Ende sejak tanggal 1 Maret 2022 lalu.
Katanya sejak saat itu muncul berbagai pertanyaan dari publik tentang niat dan alasannya maju bupati serta kesiapannya untuk bertarung.
Kata LGD, alasan yang paling utama dan sederhana yang disampaikannya menjawab pertanyaan publik yaitu dirinya mau jadi bupati karena mau masuk surga. Dikatakannya untuk masuk ke surga maka harus berbuat baik dan berbuat sesuatu untuk banyak orang.
“Saya mau jadi bupati Ende karena pingin masuk surga. Maka saya harus bekerja dan berbuat baik untuk banyak orang,” katanya.
LGD mengatakan, menjadi pemimpin itu wajib memiliki kemampuan manajerial. Dan dirinya memiliki itu dari latar belakang pendidikan serta segudang pengalaman sebagai konsultan manajemen juga memimpin Yapertif.
LGD mengatakan bahwa pengalaman inilah bagian dari kelebihan yang dimilikinya.
LGD juga mengatakan, dirinya juga memiliki modal untuk maju dan mau menjadi Bupati Ende. Modal tersebut bukan uang tetapi jaringan atau relasinya baik dengan instansi maupun pribadi dengan orang- orang kompoten yang bisa diajak untuk membangun Ende.
“Saya punya modal banyak bukan soal uang tetapi jaringan dan pertemanan. Mereka- mereka itu kita bisa ajak dan bekerjasama untuk membereskan semua persoalan yang dihadapi untuk kemajuan Ende,” katanya.
“Saya rasa layak maju mengikuti Pilkada dan persoalan dipilih atau tidak itu hak masyarakat. Alasan mendasar saya maju itu adalah saya punya pengetahuan, pengalaman dan relasi yang luas,” kata LGD.
Terkait Bakal Calon Wakil Bupati, tegas LGD hingga saat ini belum menentukan figur atau sosok yang akan mendampinginya. Meski demikian ia telah membocorkan kriteria wakil yang akan mendampinginya.
Bakal Calon Wakil Bupati yang akan mendampinginya adalah sosok yang sudah populer dan sudah memperkenalkan diri ke masyarakat.
Dikatakannya, tidak melihat apa agamanya tetapi figur wakil harus memiliki visi yang sama atau kesamaan pemahaman. Calon wakil yang mendampinginya adalah figur yang memahami birokrasi.
“Bakal Calon Wakil itu, dia harus punya popularitas dan elektabilitas yang baik sehingga kuat. Soal agama itu kemudian tetapi yang paling penting itu kami punya visi yang sama untuk bangun Ende,” katanya.
LGD juga mengatakan saat ini dirinya sosialisasi atau perkenalkan diri ke masyarakat dari jalur independen karena partai masih sibuk dengan urusan pemilihan legislatif.
Sejak tahun lalu LGD mengakui sudah mendapatkan 40 ribu lebih dukungan KTP dan sudah melebihi syarat dukungan untuk independen.
“Saat ini saya perkenalkan diri dari jalur independen. Saya sudah dapat dukungan 40 ribu KTP dan itu sudah melebihi sepuluh persen dari DPT Ende. Saya berharap bakal calon wakil nanti bisa mendapatkan dukungan sekitar 15 ribu KTP,” katanya.*
Penulis: Willy Aran / Editor: Wentho Eliando