BORONG, FLORESPOS.net-Harga beras di Kabupaten Manggarai Timur, NTT, melonjak drastis mencapai Rp 14.000 per kilogram. Warga setempat meminta Pemerintah Daerah (Pemda) melakukaan operasi pasar.
Hal itu disampaikaan Mikael Namu, Feliks Ambas, warga Kota Borong kepada Florespos.net di Borong Senin (20/2/2022).
Feliks mengatakan, harga beras di Manggarai Timur saat ini sangat mahal. Harga dipasaran Rp700.000 per karung atau Rp 14.000/kg.
Setiap hari, harga selalu naik oleh karena itu diminta kepada Pemda secepatnya menggelar operasi pasar supaya harga beras sedikit menurun.
Warga mengungkapkan, pemerintah diminta turun tangan jangan sampai pedagang menjual sesuka hati dan memanfaatkan musim sekarang dan menjual seenaknya ditengah masyarakat.
Harga beras yang tinggi membuat warga kesulitan membeli beras, warga terpaksa membeli sesuai kebutuhan tiap tidak lagi seperti biasanya membeli satu karung.
Warga mengungkapkan, sejak Desember-Februari, harga beras terus mengalami kenaikan. Dari Rp10.000 sampai Rp 14.000/kg.
Kondisi dan keadaan ekonomi masyarakat hingga saat ini cukup sulit ditambah harga beras yang naik membuat warga kelaparan.
Saat harga beras normal saja warga kesulitan membeli, apalagi dimusim paceklik seperti sekarang para petani belum mulai panen.
Dia mengatakan, salah satu cara yang juga sedikit membantu adalah segera lakukan operasi pasar murah yang biasa bekerja sama dengan Bulog supaya masyarakat bisa membeli beras.
Harga beras di kios dan toko tidak pernah turun satu karung 50 Kg mencapai Rp700.000, dan harga eceran mencapai Rp14.000/kg. Harga sekarang kalau tidak diintervensi pemerintah bukan tidak mungkin terus naik.
Marsel, pedagang di Pasar Borong mengatakan, harga beras mahal karena saat ini petani di Manggarai Timur belum panen.
Beras yang ada berasal dari luar seperti Sulawesi. Harga yang dijual oleh para pedagang karena memang ambil dari distributor sangat mahal, selain itu pasokan beras juga sangat berkurang.*
Penulis: Albert Harianto / Editor: Anton Harus