JAKARTA, FLORESPOS.net-Warga diaspora Kabupaten Ngada, NTT berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menggelar rekoleksi budaya, di aula kampus Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Jakarta, Sabtu (11/2/2023).
Rekoleksi Budaya dilaksanakan dalam rangka kegiatan Festival Reba pada Sabtu (18/2/2023), di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Hadir pada kesempatan itu, Wakil Gubernur NTT, Joseph A. Nae Soi, para tokoh diaspora Ngada, perwakilan dari Kabupaten Nagekeo dan Etnis Riung.
Kegiatan Rekoleksi Budaya diawali pemutaran video pesan-pesan peneguhan dari tokoh Diaspora Ngada Jabodetabek, Moses Timu.
Pada intinya, Moses Timu berpesan tentang pentingnya implementasi sejumlah pesan leluhur Ngada.
Moses Timu juga berpesan agar warga diaspora Ngada mencari rejeki di tanah rantau tidak lupa kampung halaman dan mengikuti perayaan Reba setiap tahun di kampung halaman bersama keluarga.
Rekoleksi Budaya dengan tema “Transformasi Nilai Budaya Reba Dalam Masyarakat Diaspora Ngada Jabodetabek” ini menghadirkan tokoh Diaspora Ngada lain yang memberi sejumlah pandangan tentang Reba.
Mereka adalah, Sipri Bate Soro merefleksikan Reba di kampung, Festival Reba Jakarta dan Makna Reba Bagi Upaya Filantropis.
Romo Eduard R. Dopo, SJ, tentang Sentisa Nilai Reba dengan Kekatolikan/Spiritualitas Reba, Hironimus Rowa tentang Makna Nilai Reba Dalam Pemerintah Daerah.
Lalu, Maria Ariesta Utha tentang Reba dan Industri Pariwisata Berkelanjutan, Yosep Helena Tena Bay tentang Sumbangan Reba bagi Pertahanan Keamanan Masyarakat di Ngada maupun Diaspora.
Damianus Bilo berbicara tentang Reba dan Politik, Lely Benyamin Perwakilan perempuan dan Jurnalis berbicara tentang Reba dan Media, Sensi Maku Nanga dari Prespektif Hukum.
Pian da Gomes aktifis dari luar kultur Ngada, namun sejak kecil dalam lingkungan sosial Ngada, Yohanes Tiru seorang profesional dan tokoh adat serta Yosep Mario Bhae, tokoh muda Ngada Diaspora.
Sebagai penanggap, yakni Aloysius L. Madja, Veronika Ule, RD Angki Parera, Aleks Dungkal, Yosep Djuwa Dobe Ngole, Marselinus Ado Wawo, Yosep Sola, Thomas Kidjo, Karolus Dae dan Yohanes Wou.
Wakil Gubernur, Joseph A. Nae Soi mengakhiri Rekoleksi Budaya dengan peneguhan dan kesimpulan.
Ketua Panitia Rekoleksi Budaya, Ferry Keo mengatakan, Reba tidak identik dengan makan saja. Festival Reba yang akan digelar hendak mengingatkan tentang pentingnya kehidupan dalam balutan budaya masyarakat Ngada.
Ferry juga mengatakan, kehadiran Replika Sao Ine Sina di TMII Jakarta hendak mengingatkan warga Diaspora Ngada Jabodetabek untuk berkumpul bersama dan menghayati nilai-nilai Reba yang sesungguhnya.
Informasi diperoleh Florespos.net, seluruh rangkaian kegiatan Festival Reba yang akan digelar di TMII Jakarta pada Sabtu (18/2/2023), diawali Perayaan Ekaristi dipimpin Uskup Keuskupan Maumere, Mgr Ewaldus Martinus Sedu.*
Penulis: Wim de Rozari
Editor: Wentho Eliando