BAJAWA, FLORESPOS.net – Ketua DPRD Ngada, Bernadinus Dhey Ngebu didampingi Kapolres Ngada, AKBP Padmo Aryanto dan rombongan, Rabu (8/2/2023), melakukan tanam perdana sorgum di Desa Desa Wue, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tanaman yang biasa disebut Pangin dalam bahasa lokal ini merupakan tanaman yang nantinya menjadi ikon Kabupaten Ngada.
Tanam perdana sorgum yang berlokasi di Alo Zoe, Desa Wue, seluas 1 hektar ini merupakan salah satu Program Kapolres Ngada, AKBP Padmo Arianto, S.I.K.
Staf Ahli Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Dion Dhima dalam rilis yang diterima Florespos.net, Rabu (8/2/2023) mengatakan, Kapolres Ngada AKBP Padmo Aryanto menjelaskan Sorgum mampu menjadi alternatif pangan sehat pengganti beras.
Mengingat tanaman ini memiliki ketahanan di atas rata-rata dibandingkan tanaman pangan lainnya dengan kondisi lahan yang kering. Sehingga sorgum cocok untuk mengefektifkan lahan kering khususnya di Kecamatan Wolomeze.
Kegiatan ini, selain dihadiri dan dipimpin langsung Kapolres Ngada, hadir juga Ketua DPRD Ngada Bernadinus Dhey Ngebu, SP, Kasat Bimas H.M. Loada beserta Anggota, Kapospol Wolomeze Bersadi Kilikili, Babinsa Wolomeze Lalu Santoni, Kepala Desa Wue Yohanes Krisostomus Ndalu, Kepala Desa Denatana Silvester Padang Pau, PPL Desa Wue Johanes Watu, SP, dan Anggota Kelompok Harapan Bersama Desa Wue.
Disela-sela penanaman sorgum Ketua DPRD Ngada Bernadinus Dhey Ngebu, SP mengajak masyarakat untuk menam sorgum di lahan masing-masing.
Kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan Kapolres Ngada untuk mendorong Ketahanan Pangan Nasional serta menekan inflasi di bidang pangan. Masyarakat petani diajaknya menanam Sorgum di lahan masing-masing.
Ketua Kelompok Tani Harapan Bersama, Desa Wue, Dion Dhima berharap para petani di wilayah Kecamatan Wolomeze berinisiatif mengembangkan secara mandiri, atau dengan dukungan pihak swasta.
Target 20 hektare dapat segera terealisasi. Saat ini bibit sorgum yang sudah di tanam anggota kelompok seluas 7.5 Ha. Hasil tanam perdana ini rencananya akan dijadikan benih pengembangan tanaman sorgum berikutnya.
Kepala Desa Wue Ito Ndalu, mengatakan, baru pertama kali mencoba menanam sorgum dalam jumlah besar karena dari segi perawatan lebih mudah, dan tanaman sorgum lebih tahan terhadap kondisi tanah kering.
“Karena ini lahannya kurang air, sorgum ini tahan panas dan proses perawatan sorgum lebih mudah,” tutupnya.*
Penulis: Wim de Rozari/Editor: Anton Harus