ENDE, FLORESPOS.net – Kehadiran transportasi online yang dikelola oleh Maxim di Kabupaten Ende mulai menuai penolakan.
Sopir angkutan kota (angkot) dan sopir taksi bandara melakukan protes menolak kehadiran Maxim yang berakhir dengan aksi demo di Kantor Bupati Ende, Senin (6/2/2023). Para sopir ini kemudian diterima oleh Bupati Ende, Djafar Achmad.
Transportasi online milik Maxim ini sudah hadir di Kabupaten Ende sejak pertengahan tahun 2022 lalu. Kehadiran Maxim di Ende dengan layanan transportasi car, bike dan layanan food serta delivery ini sudah dirasakan. Warga Ende merasakan transportasi ini sangat membantu memberikan kemudahan dan sangat efisien.
Bupati Ende, Djafar Achmad ditemui Florespos.net, Selasa (7/2/2023) terkait polemik ini mengatakan, kehadiran Maxim di Kabupaten Ende sebagai tanda bahwa Ende sudah masuk dalam salah satu daerah di Indonesia yang sudah menggunakan transportasi online.
Bupati juga menegaskan di zaman modern perubahan seperti ini tidak bisa ditolak dan Ende adalah salah satu kabupaten yang tidak menolak perubahan.
Bupati juga mengatakan, kehadiran Maxim di Ende sudah dirasakan oleh masyarakat dan dinilai sangat efisien.
“Ende adalah salah satu Kabupaten di Indonesia yang gunakan transportasi ini dan kita tidak bisa menolak perubahan. Kita harus maju dan menuju ke digitalisasi,” katanya.
Meski tidak menolak perubahan, namun Bupati Djafar masih mempertimbangkan para sopir angkutan kota yang telah lama berada di Kabupaten Ende.
Bupati menyarankan manajemen Maxim dan Dinas Perhubungan Ende melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya sopir angkutan agar tidak kaget dengan perubahan seperti ini.
“Yang mau saya sarankan itu sosialisasi kepada masyarakat khususnya sopir angkutan soal untung dan ruginya. Sopir Angkot dan Maxim itu punya pasar yang berbeda jadi harus diberikan pemahaman. Untuk sementara kita blokir dulu untuk kepentingan sosialisasi agar tidak ada keributan dan merugikan pihak-pihak terkait,” katanya.
Kehadiran transportasi online, Maxim di Kabupaten Ende mulai menuai pro kontra. Sebelumnya para sopir taksi bandara melakukan penolakan dan saat ini aksi penolakan yang sama datang dari sopir angkutan kota (angkot) yang beroperasi dalam Kota Ende.
Pantauan Florespos.net, Senin (6/2/2023) siang, para sopir angkot melakukan aksi demo di Kantor Bupati Ende, Jalan El Tari Kota Ende.
Para sopir memarkirkan kendaraan di sepanjang jalan dan ingin bertemu dengan Bupati Ende. Mereka ingin menyampaikan aspirasi menolak Maxim di Ende.
Perwakilan sopir Angkutan Kota (Angkot) Kota Ende,Cena mengatakan kehadiran Maxim di Ende merugikan mereka.
Dikatakannya bahwa para sopir angkutan kota ini memiliki ijin lengkap dan memenuhi semua persyaratan sebagai angkutan.
“Maxim itu ilegal dan tidak ada izin di Ende. Kita tolak karena sangat merugikan kita yang memiliki ijin lengkap,” katanya.
Dikatakannya saat ini ada kendaraan Maxim di Ende yang plat luar yang beroperasi di wilayah Ende. Sedangkan mobil atau kendaraan angkutan kota beroperasi di Ende harus mengurus plat atau nomor polisi wilayah Kabupaten Ende.*
Penulis: Willy Aran / Editor: Anton Harus