ENDE, FLORESPOS.net-Warga Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam satu pekan terakhir ini mulai mengeluh karena harga beras di toko dan pasar terutama dalam Kota Ende mengalami kenaikan.
Warga meminta pemerintah agar bisa merespon masalah ini dengan melakukan operasi pasar untuk intervensi harga agar harga beras kembali normal.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdaging) Kabupaten Ende, Mohamad Sharir kepada Florespos.net, Kamis (3/1/2023) mengatakan, dari pantauan pemerintah di lapangan, saat ini beras jenis medium naik harga.
Dikatakannya, sebelumnya harga beras medium Rp 10.000/kg pada dua hari terakhir naik menjadi Rp 11.000/kg. Sementara beras premium masih normal, yaitu Rp 13.000/kg.
“Iya benar, dari pantauan kami dua hari terakhir harga beras jenis medium naik seribu rupiah. Harga barang yang lain masih normal termasuk beras premium,” katanya.
Mohamad Sharir menambahkan, timnya terus memantau di pasar dan distributor. Meskipun harga beras naik, stok di gudang dan distributor serta Bulog masih sangat aman.
Dikatakannya, bahwa kenaikan harga beras tersebut mungkin dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Mohamad Sharir mengatakan, Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Perdagangan sudah berkoordinasi dengan Perum Bulog Ende dan dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar khusus beras medium.
“Untuk membantu masyarakat dan intervensi harga maka kita akan lakukan operasi pasar. Kegiatan ini akan dilakukan satu dua hari ke depan karena Bulog sudah siap. Kita akan lakukan di sekitar pasar,” katanya.
Pemimpin Perum Bulog Cabang Ende, Pieter E. De Haan mengatakan, mendukung pemerintah melakukan operasi pasar.
Menurutnya, harga beras di gudang Bulog Ende saat ini, beras premium Rp. 11.000/kg dan beras Medium Rp. 9.000/kg.
“Rencana besok mau operasi pasar kerja sama dengan Disperindag lokasi di SMEA lama di Pasar Mbongawani,” kata Pieter.*
Penulis: Willy Aran / Editor: Wentho Eliando