DBD Meningkat, Kadiskes Sikka Minta Warga Gencarkan Gerakan 4 M Plus

- Jurnalis

Senin, 30 Januari 2023 - 21:28 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petrus Herlemus

Petrus Herlemus

MAUMERE, FLORESPOS.net – Kasus demam berdarah dengue (DBD) terus meningkat di mana hingga saat ini jumlah mencapai 95 kasus, dan 33 pasien di antaranya dirawat di RSUD dr. TC Hillers Maumere, dan RS Santo Gabriel Kewapante.

Melihat peningkatan kasus DBD, Kadis Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus meminta elemen warga untuk gencar melakukan gerakan 4 M Plus, yakni menutup rapat  tempat penampungan air; menguras tempat penampungn air seminggu sekali; mengubur atau mendaur  ulang  kaleng-kaleng  dan botol bekas  yang dapat  menampung air; memantau semua wadah air yang berpotensi  menjadi  tempat  perindukan  nyamuk DBD, plus  penggunaan obat nyamuk, lotion antinyamuk, pemakaian  kelambu dan pemberian abate pada  tempat penampungan air  yang sulit dikuras.

“Mari kita gencarkan melakukan gerakan 4 Plus,” pinta Petrus Herlemus yang dihubungi Florespos.net, Senin (30/1/2023) petang.

Kadiskes Petrus Herlemus menjelaskan dari 95 kasus DBD yang terjadi selama Januari 2023 ini, ada 62 orang di antaranya dinyatakan sembuh, dan 33 orang masih dirawat pada dua RS yakni RSUD dr. TC Hillers Maumere ada 29 orang, dan 4 orang di RS Santo Gabriel Kewapante.

“Kita berharap agar pasien DBD yang masih dirawat segera pulih,” katanya.

Lakukan Pengasapan

Kadis Petrus Herlemus menambahkan selain meminta warga untuk gencar melakukan gerakan 4 M Plus, Dinkes Sikka sejak akhir pekan lalu mulai melakukan foggyng atau pengasapan di beberapa lokasi kasus DBD.

Baca Juga :  Jelang Paskah, Pastor Paroki Katedral Ruteng Keliling Temui Langsung Umat

“Kemarin kita sudah melakukan fokus fongging di empat titik yang ada di Kabupaten Sikka yakni di Kota Uneng, Desa Tanaduen dan Desa Nelle Wutung,”  kata Petrus Herlemus.

Diberitakan media ini sebelumnya, jumlah warga Kabupaten Sikka yang terpapar DBD sejak masa pandemi Covid-19 yakni tahun 2020 hingga 24 Januari 2023 sebanyak 2.533  orang.

Dari jumlah ini, ada 19 orang di antaranya meninggal dunia. Warga yang terpapar  DBD ini sebagian besarnya berusia anak di bawah lima tahun (Balita).

Data warga terpapar DBD selama periode 2020 hingga 24 Januari 2023 ini diterima media ini dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, S.Apt, M.H,  Kamis (26/1/2023).

Dari data yang ada diketahui secara rinci penggolongan kasus DBD menurut umur yang diklasifikasi 4 kategori.

Pertama, usia di bawah 1 tahun, di mana pada tahun 2020 jumlah kasus ada 48, dua di antaranya meninggal dunia,  Tahun 2021 jumlah kasus DBD ada 3 orang, tidak ada yang Tahun 2022 jumlah kasus DBD sebanyak 5 kasus, tidak ada yang meninggal. Tahun 2023  ada 1 kasus, tidak ada yang meninggal.

Kedua, usia antara 1 hingga 4 tahun. Pada tahun 2020 jumlah kasus ada 285 orang, 6 orang di antaranya meninggal. Tahun 2021 ada 35 kasus, tidak ada yang meninggal dunia.Tahun 2022 ada 86 kasus, 1 orang meninggal. Tahun 2023, ada 19 kasus, tidak ada yang meninggal.

Baca Juga :  Para Imam Mesti Belajar Hayati Hidup Nasihat Injili dari Romo Kobus Soba

Ketiga,usia antara 5 hingga 15 tahun. Untuk tahun 2020 ada 919 kasus, ada 8 orang yang meninggal dunia. Tahun 2021, ada  80 kasus, tidak ada yang meninggal.  Tahun 2022 ada 249 kasus, ada 2 orang meninggal. Tahun 2023 ada 43 kasus, tidak ada yang meninggal.

Keempat, warga berusia di atas 15 tahun , pada tahun 2020 ada  564 kasus, tidak ada yang meninggal. Tahun 2021 ada  65 kasus, tidak ada yang meninggal. Tahun 2022 ada  126 kasus, tidak ada yang meninggal. Tahun 2023 ada 5 kasus, tidak ada yang meninggal duni

Kadis Kesehatan secara khusus menyebut secara detail asal penderita DBD periode 1 hingga 24 Januari 2023 yang jumlahnya mencapai 68 kasus menurut puskesmas, di mana untuk Puskesmas Nanga 1 orang, Nita 3 orang, Nelle 5 orang, Magepanda 1 orang, Kopeta 10 orang, Beru 9 orang, Waipare 9 orang, Hewokloang 2 orang, Waigete 3 orang, Bola 3 orang, Habibola 3 orang, Mapitara 1 orang, Tanarawa 2 orang, Watubaing 5 orang,  Feondari 2 orang, dan Kewapante 3 orang.

“Jumlah kasus DBD selama sejak 1 Januari hingga 24 Januari 2023 sebanyak 68 kasus, dengan rincian  yang sudah sembuh ada 53 orang, dan yang masih dirawat ada 15 orang,” katanya.*

Penulis: Wall Abulat / Editor: Anton Harus

Berita Terkait

Perkuat Kapasitas Pengawasan, Panwascam Larantuka Canangkan Program Gebrak 2711
Sepuluh Hari Kampanye Paslon Pilkada, Ini Kata Ketua Bawaslu Ngada
Club Renang Mbira Mera Ende Dapat Pujian dari Penyelenggara Semarang Open Championship
Potret Hidup Sebagian Warga Sikka, Ibu Hamil dan Anak-anak Masih Minum Air Kubangan
Minimnya Fasilitas di Daerah Kendala Para Atlet Renang Mbira Mera Bersaing di Tingkat Nasional
Dandim Simanjuntak Ajak Elemen Masyarakat Flores Timur dan Lembata Terus Bersinergis dan Jaga Keamanan Pilkada
Ratusan Atlet Bela Diri Sikka Atraksi Meriahkan HUT TNI ke-79
Rumah Warga  Manggarai Timur Terbakar, Diduga Korsleting  
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 21:43 WITA

Perkuat Kapasitas Pengawasan, Panwascam Larantuka Canangkan Program Gebrak 2711

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 20:25 WITA

Sepuluh Hari Kampanye Paslon Pilkada, Ini Kata Ketua Bawaslu Ngada

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 19:49 WITA

Club Renang Mbira Mera Ende Dapat Pujian dari Penyelenggara Semarang Open Championship

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 18:37 WITA

Potret Hidup Sebagian Warga Sikka, Ibu Hamil dan Anak-anak Masih Minum Air Kubangan

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 17:45 WITA

Minimnya Fasilitas di Daerah Kendala Para Atlet Renang Mbira Mera Bersaing di Tingkat Nasional

Berita Terbaru