RUTENG, FLORESPOS.net – Upaya melistrikkan desa-desa di Pulau Flores, NTT, gencar dilakukan pemerintah cq. PT PLN. Tetapi, belum masuk program dan hingga akhir tahun lalu, tercatat masih 101 desa yang belum berlistrik.
Kepada wartawan di Ruteng, Kamis (12/1/2023), Manajer Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UPPK) PLN Daratan Flores, Albert Koko mengatakan, upaya melistrikkan rumah masyarakat telah, sedang, dan terus dilakukan, tahun-tahun belakangan ini. Jumlah desa yang telah terlayani listrik sudah naik drastis.
“Data yang hingga sekarang, tinggal 101 desa yang belum berlistrik. Termasuk di dalamnya desa yang sedang dalam pengerjaan tahun 2022/2023 ini,”katanya.
Dikatakan, jumlah terbanyak yang belum berlistrik itu ditempati Kabupaten Matim. Kabupaten lainnya berada di bawah jumlah itu, termasuk di Mabar dan Manggarai.
Menurutnya, yang sedang ‘on proyek’ terus dilanjutkan pengerjaan jaringannya hingga rampung. Program baru untuk melistrikkan desa lain telah diusulkan ke PLN wilayah untuk dipertimbangkan penetapannya untuk dikerjakan tahun ini.
Untuk sepanjang tahun lalu, demikian Manajer Albertus Koko, pihaknya telah merealisasikan pengerjaan jaringan pada 31 desa dan 33 dusun di seluruh Flores. Data ini termasuk yang sedang dalam pengerjaan sekarang ini.
Dan, khusus untuk Manggarai, lanjut Manajer Albertus Koko, sudah terealisasi pada 3 desa dan 9 dusun. Desa-desa ini juga termasuk yang sedang dalam penyelesaian pengerjaan jaringan sekarang ini.
Manajer Albertus mengatakan, untuk target melistrikkan seluruh desa di Flores programnya dilakukan tahun 2023 dan 2024 ini. Semua usulan perencanaan telah diberikan ke PLN wilayah untuk diproses lebih lanjut. Prinsipnya, satuan yang bekerja di lapangan menunggu penetapan program dari PLN Pusat untuk dilaksanakan.
Sebelumnya, seorang warga Kecamatan Wae Rii, Donatus Don mengatakan, listrik sekarang ini sudah menjadi kebutuhan vital masyarakat baik di kota maupun desa. Ketika ada listrik, maka mata terbuka untuk membuka usaha ini dan itu.
“Karena itu, kita harus dukung kalau jaringan listrik masuk desa, dusun atau kampung. Jangan terlalu banyak bicara untuk persoalkan ini dan itu karena bisa saja melambat proses pengerjaannya,” katanya. *
Penulis:Christo Lawudin/Editor:Anton Harus