MBAY, FLORESPOS.net-Pengerjaan proyek rehabitasi ruang rawat jalan di RSD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini belum dibayarkan oleh rekanan kepada tenaga buruh.
Hal itu diungkap Kepala Tukang Pengerjaan Proyek, Paulus Yohan asal Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, kepada Florespos,net, di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Jumat (16/12/2022) pagi.
Paulus mengaku, sudah beberapa kali menyampaikan masalah tersebut kepada rekanan pemborong, namun belum ada realisasinya.
“Sudah beberapa kali kami komunikasi dengan pemborong dan rekanan. Jawaban pemborong uang belum dibayar rekanan. Sementara rekanan, juga tidak ada respon dengan kita terkait ini,” katanya.
Paulus menjelaskan, dia bersama 6 orang rekan buruh mengerjakan proyek rehabilitasi ruang rawat jalan RSD Aeramo sejak Juni 2022. Pengerjaan selesai pada awal November 2022.
“Kami kerja dari Juni dan selesai tanggal 15 November 2022. Kami buruh harian. Kalau saya per hari dibayar Rp 125.000, sementara 6 orang teman kerja borong dengan harga Rp 45.000 per meter persegi,” katanya.
Menurut Paulus, selesai pengerjaan dia pergi ke pemborong untuk meminta upah mereka. Tetapi uangnya belum diberikan dengan alasan uang belum terima dari rekanan pada pekerjaan tersebut.
“Ini hampir 1 bulan belum bayar padahal proyek selesai dan PHO pada pertengahan November 2022. Saya pergi minta tapi belum dibayar, alasannya bilang uang belum ada karena belum dibayar dari rekanan,” katanya.
Paulus mengatakan, sisa uang yang belum dibayar pemborong sebesar Rp 31 juta lebih. Terkait ini dia bersama pemborong mengadu ke Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagekeo. Namun hingga saat ini juga belum ada kejelasan.
Sementara Direktur Utama CV Gloria, Valentinus Deo dihubungi Florespos.net, Jumat (16/12/2022), mengatakan terkait upah buruh harian yang belum dibayar itu sebaiknya langsung konfirmasi dengan pemborong. Sebab, dia kurang tahu tentang keuangan.
“Coba tanya mas saja, saya kurang tahu tentang keuangan,” katanya singkat.
Secara terpisah, Winarto atau biasa disapa Mas, pemborong dikonfirmasi terkait hal tersebut, menuturkan upah 7 buruh harian itu memang belum dilunasi karena masih pihaknya sementara proses di keuangan.
“Iya benar dana proyek masih di proses di keuangan, dan upah buruh pasti dibayar,” katanya.
Ketika ditanyai apa kendala sehingga hampir 1 bulan belum dibayar upah buruh, kata Mas, tidak ada kendala. Semua sesuai proses setelah selesai pekerjaan dan waktu PHO, dan Proses pencairan uang.
Untuk diketahui paket pekerjaan itu adalah rehabilitasi atau perbaikan ruang rawat Jalan, Nomor Kontrak 8440/PPK/RSD.ARM/25/05/2022, Tanggal Kontrak 20 Mei 2022, Nilai Kontrak Rp 2. 949.000.000, Kontraktor Pelaksana CV Gloria.*
Penulis: Arkadius Togo / Editor: Wentho Eliando