BAJAWA, FLORESPOS.net-Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar pelatihan pembuatan pakan ternak diikuti oleh 30 orang utusan dari 12 kecamatan. Kegiatan berlangsung sejak tanggal 12 sampai 17 Desember 2022.
Kegiatan yang dibuka oleh Asisten I Setda Kabupaten Ngada, Paulus Gono diselenggarakan di aula BP-Litbang Kabupaten Ngada, Selasa (12/12-2022).
Kepala Bidang Ketenagakerjaan pada Distransnaker Ngada, Theresia K.R.Semi, dalam laporan mengatakan kegiatan itu dimaksudkan meningkatkan kompetensi tenaga kerja, salah satunya melalui sektor pertanian dan peternakan.
Diharapkan, peserta berbagi pengetahuan pembuatan pakan ternak dengan masyarakat lain. Juga sebagai modal untuk peternak maupun pengusaha ternak agar menghasilkan ternak berkualitas baik dan maksimal.
Kegiatan tersebut, katanya, bertujuan untuk mengurangi angkatan kerja dengan mutu sumber daya yang siap pakai, terampil dan profesional sejalan dengan tuntutan zaman juga meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Setiap peserta dapat bekerja sesuai kegiatan yang diperolehnya sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja yang berjiwa wirausaha,” kata Theresia.
Theresia mengatakan, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Peternakan Kabupaten Ngada dan Distransnaker Kabupaten Ngada.
Bupati Ngada Andreas Paru dalam sambutan yang disampaikan Asisten 1 Setda Kabupaten Ngada, Paulus Gono mengatakan kegiatan pelatihan tersebut dalam rangka mendukung dan mengaplikasikan Program Tante Nela Paris.
Khususnya dalam memberikan ketrampilan bagi masyarakat untuk dapat produktif, yang diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran. Pemerintah perlu mengadakan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan masyarakat.
Pelatihan pembuatan pakan ternak tersebut, selain untuk meningkatkan potensi ternak dan ketersediaan pakan ternak, juga merupakan salah satu bentuk pelatihan untuk peningkatan kompetensi masyarakat dalam menumbuhkan dan meningkatkan ekonomi keluarga melalui produktivitas pengolahan pakan ternak.
Kegiatan pelatihan tersebut, katanya, merupakan bentuk negara, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Ngada hadir di tengah masyarakat sebagai fondasi dalam menggerakan pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan pakan ternak.
Paulus juga mengatakan, dalam memelihara ternak seperti ternak babi jangan hanya membuang labu Jepang atau labu siam.
“Beri makan ternak bukan hanya untuk bisa tahan nafas. Yang paling penting adalah kualitas ternak yang dipelihara,” katanya.
Menurutnya, potensi pakan ternak di Ngada cukup banyak namun persoalan adalah pengelolaan pakan ternak itu sendiri. Sehingga kadang ternak bertahun-tahun dipelihara, namun belum bisa memberikan hasil maksimal.
Dengan perkembangan zaman saat ini, dimana pasokan rumput atau hijauan makin lama semakin berkurang, terlebih lagi saat musim kemarau, maka diperlukan upaya agar pemenuhan kebutuhan pakan ternak selalu tersedia.
Pelatihan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Ngada menginisiasi agar kebutuhan pakan ternak tetap terpenuhi.
Kemajuan teknologi saat ini sudah seharusnya tidak sekedar memberi makan, namun bagaimana ternak mendapatkan gizi yang cukup agar berat badannya naik dengan cepat, sehingga perlu diberikan makanan tambahan.
Ternak juga perlu mendapatkan gizi cukup agar pertumbuhan maksimal, sehingga diperlukan pakan yang memenuhi gizi/nutrisi sesuai yang dibutuhkan ternak.
Untuk itu, kata Paulus, peternak harus mampu mengelola berbagai faktor yang berdampak positif pada perkembangan, pertumbuhan, kesehatan dan produktivitas ternak.
Sebagian besar aspek kinerja dan produktivitas ternak sangat dipengaruhi oleh gizi atau nutrisi pakan ternak.
Sehingga pelatihan itu sangatlah bermanfaat bagi peternak, yaitu pelatihan pakan ternak ini sebagai modal untuk peternak dapat menghasilkan ternak yang berkualitas baik dan maksimal.
Dirinya berharap sekembalinya dari pelatihan dapat berusaha mempraktekkan seluruh harapan dan tujuan dari kegiatan pelatihan ini.
“Anda telah menjadi orang terampil dalam pembuatan pakan ternak. Teruslah belajar untuk perkaya pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menjadi manusia yang lebih berkualitas, terampil dan profesional,” katanya.
Kepada Kepala Distransnaker Ngada beserta seluruh jajarannya, diharapkan agar tetap memantau dan mendampingi para peserta ke depan.
“Jalinlah kerja sama yang baik, dengan para peserta sehingga para peserta ini dapat diberdayakan dengan baik di lingkungan tempat ia memulai usahanya,” pintanya.*
Penulis: Wim de Rozari / Editor: Wentho Eliando