RUTENG, FLORESPOS.net-Penanganan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami perkembangan positif. Kasusnya bisa dikendalikan ditandai turunnya kasus positif yang baru.
Kepada Florespos.net per telepon, Selasa (6/12/2022), Kadis Kesehatan Manggarai, dr Bartolomeus Hermopan mengatakan, dari data yang ada, kasusnya sudah turun dalam beberapa bulan terakhir. Untuk Novembernya, tercatat ada 9 kasus positif.
“Jumlah ini jauh menurun dibandingkan tiga bulan sebelumnya yang angkanya mencapai puluhan kasus positif. Kita pantau terus serius hari-hari ke depan,” katanya.
Dikatakan, kasusnya menurun seiring dengan gencarnya upaya pencegahan dan penanganan yang dilakukan pada semua sarana dan fasilitas kesehatan yang ada. Dan, paling penting juga, adanya kesadaran masyarakat dalam menjaga diri dari gigitan nyamuk dan kesadaran tinggi untuk membersihkan lingkungan.
Menurutnya, tanda bahwa upaya pelbagai upaya menunjukkan hasil bagus bisa diketahui dari data kasus dalam beberapa bulan terakhir. Untuk perbandingan saja kasus positif DBD selama Oktober sebanyak 21 kasus. Jumlah ini turun dari bulan September sejumlah 32 kasus. Bulan September ini kasus terbanyak sejak Januari.
Kadis Hermopan mengatakan, untuk total kasus DBD hingga November, sesuai dengan data yang ada, berjumlah 94 kasus. Dari jumlah itu tersebut terbanyak terjadi di Kecamatan Ruteng, 34 kasus dan menyusul Kecamatan Rahong Utara, 31 kasus.
Dalam kasus yang ada, demikian Kadis Hermopan, sebetulnya memberitahu publik untuk waspada tinggi dengan DBD. DBD tidak lagi kasus impor, melainkan nyamuk Aedes Aegypti sudah ada di tengah kehidupan masyarakat setiap hari.
Karena itu, lanjut Kadis Hermopan, jika mengalami gejala, maka harus segera ke sarana dan fasilitas kesehatan agar bisa ditangani secara baik. Tidur harus memakai kelambu dan bersihkan semua tempat-tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.
Seorang warga Kota Ruteng, Donatus Mbau mengatakan, dulunya DBD bisa masuk Manggarai karena orangnya permah berada di daerah yang memiliki kasus positif. Tahun ini, lain ceritanya, orang yang terkena tidak pernah ke mana-mana.
“Jadi nyamuknya ada di Manggarai ini. Maka kewaspadaan harus tinggi betul agar terhindar kasus DBD,” katanya.*
Penulis: Christo Lawudin / Editor: Anton Harus