PERAYAAN perak imamat Romo Dr. Rofinus Neto Wuli, S,.Fil, M.Si (Han) berlangsung di Gereja Santo Yosef Bajawa, Kabupaten Ngada, pada Sabtu (3/9/2022) berlangsung penuh khidmat.
Ketua Yayasan Persekolahan Umat Katolik Ngada (Yasukda) RD. Silverius Betu, S.Fil, M.Han atau yang biasa disapa Romo Sil dalam khotbahnya antara lain meminta para imam, termasuk Yubilaris untuk menjadi teladan dan panutan bagi umat dalam segala hal.
Romo Sil pada momen berahmat ini menggarisbawahi penegasan Paus Fransiskus sebagaimana yang disampaikannya dalam audiensi dengan 19 imam dari Prancis pada 7 Juni 2021 dan mengulangi kembali homili Paus pada tanggal 28 Maret 2013 yang mengharapkan agar para imam harus menjadi gembala yang berbau domba.
Mengutip pesan Paus, Romo Sil Betu menegaskan bahwa imamat yang terisolasi dari umat atau imamat yang eksklusif bukanlah imamat Katolik.
“Lepaskan diri kalian dari ide-ide kalian yang sudah terbentuk sebelumnya, impian kalian akan kebesaran, penonjolan diri kalian, untuk menempatkan Allah dan umat di pusat perhatian kalian sehari-hari,” kata Romo Sil, mengutip Paus Fransiskus.
Romo Sil Betu kembali mengutip Paus bahwa “imam adalah pria yang dalam terang Injil menyebarkan cita rasa Allah di sekelilingnya dan mengirimkan harapan ke hati-hati yang gelisah.”
Paus Fransiskus, lanjut Romo Sil, mengharapkan agar para imam untuk terlibat aktif dalam kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan seluruh umat Allah. Maka iman para imam, lanjut Romo Sil, harus nyata dalam pelayanan kasih dan memberikan harapan bagi banyak orang yang gelisah di tengah dunia yang terus berubah.
Iman para imam harus menjadi kota di atas bukit, menjadi contoh bagi umat. Iman para imam harus menjadi cahaya yang menuntun dan mengantar umat Allah kepada Tuhan. “Demikianlah cahayamu harus bersinar di depan orang agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan BapaMu di Surga,” kata Romo Sil.
Profisiat dan Siap Bermitra
Sementara Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi; Bupati Ngada, Paru Andreas, dan Letjen TNI dr. Albertus Budi Sulistya, SpTHT-KL, MARS dalam sambutannya mewakili Ordinariat Militer Indonesia selain menyampaikan profisiat, juga menyatakan kesiapan mereka untuk bermitra dengan Gereja dalam upaya memajukan umat, khususnya tugas-tugas yang nantinya diemban oleh yubilaris dan para imam.
“Kami siap bermitra dengan Gereja dalam memajukan umat,” kata Wakil Gubernur.
Penegasan serupa disampaikan Letjen TNI dr. Albertus Budi Sulistya, SpTHT-KL, MARS yang mewakili Ordinariat Militer Indonesia. “Kami sangat bangga dengan karya pelayanan yang dijalankan Rom Roni selama ini. Kami menyampaikan profisiat dan siap bermitra dalam memajukan iman umat di lingkungan Ordinariat Militer Indonesia,” kata Letjen TNI Albert.
Sementara Bupati Paru Andreas dalam sambutannya, selain menyampaikan profisiat, juga orang nomor satu di Kabupaten Ngada itu menyampaikan pujian atas ketokohan Romo Rony yang mampu menghadirkan imam konselebrantes yang jumlahnya satu kompi dan para jenderal aktif mulai dari bintang tiga ke bawah. “Romo Roni hebat, bisa hadirkan imam konselebrantes satu kompi dan para jenderal aktif mulai dari bintang tiga ke bawah,” kata Bupati.
Uskup Sensi Sampaikan Pesan Pribadi Paus
Sementara Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota dalam sambutannya antara lain membacakan pesan Paus Fransiskus yang ditujukan kepada para imam di antaranya agar imam harus selalu berada di tengah dan bersama umat, makan dan minum bersama umat, bekerja bersama umat, dan mengalami situasi konkret umat yang sangat sederdana dengan pelbagai dinamika hidupnya.
“Imam harus selalu bersama umat dan mengalami situasi konkret umat. Imam harus minum dan makan bersama umat. Imam mampu menunjukkan kesederhanaan hidup bersama umat. Ini pesan pribadi Bapak Paus untuk para imam yang perlu saya bacakan di momen yang sangat baik ini,” kata Uskup.
Terima Kasih
Ketua Panitia Perayaan Ekaristi Syukur, Drs. Frans Wogha dalam laporannya antara lain menyampaikan terima kasih kepada para pihak di antaranya YM Uskup Agung Ende, Vikep Bajawa dan para imam, Pemprov NTT, Pemkab Ngada, dan Nagekeo; keluarga besar Ordinariat Militer Indonesia, keluarga besar Yubilaris dari Jakarta dan kabupaten/kota di NTT, para koor dan penanggung liturgi, serta semua pihak yang dengan caranya turut menyukseskan perayaan perak dan selalu mendoakan kesuksesan Yubilaris dalam ziarah imamatnya. “Panitia menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam menyukseskan perayaan syukuran perak imamat ini,” kata Ketua Panitia Frans Wogha. *